REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Bencana longsor dan gerakan tanah melanda sejumlah desa di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Bencana ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Sabtu (12/12) malam.
"Hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu malam mengakibatkan sejumlah desa mengalami longsor dan gerakan tanah," kata Kabag Humas Pemkab Purbalingga Prayitno di Purbalingga, Ahad (13/12).
Dia menyebutkan sejumlah desa yang mengalami longsor antara lain Desa Banjarsari, Kecamatan Bobotsari yang mengakibatkan dua unit rumah warga mengalami kerusakan. Selain itu di Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang dan Desa Tangkisan, Kecamatan Mrebet yang mengakibatkan satu unit rumah warga mengalami kerusakan.
Longsor juga terjadi di Desa Lumpang, Kecamatan Karanganyar dan Desa Karangtalun, Kecamatan Bobotsari yang mengakibatkan satu rumah warga mengalami kerusakan. Selain itu di Desa Tunjungmuli dan Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari yang mengakibatkan satu rumah warga mengalami kerusakan.
"Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari juga mengalami longsor yang mengakibatkan satu unit rumah warga rusak berat," katanya.
Selain itu longsor juga terjadi di Desa Pagersari dan Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan yang mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan. Dia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui BPBD setempat dan dibantu sejumlah unsur seperti PMI dan lain sebagainya terus melakukan pemantauan lokasi bencana tanah longsor.
"Warga yang terdampak longsor dan tanah bergerak juga sudah kami evakuasi ke tempat yang lebih aman dan bantuan logistik juga sudah disalurkan," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Purbalingga telah memasuki awal musim hujan sejak bulan Oktober 2020. Upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan.