Ahad 13 Dec 2020 21:57 WIB

Longsor dan Tanah Bergerak Rusak Rumah Warga

Bencana tersebut menyebabkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Warga melihat kondisi rumah terdampak longsor (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga melihat kondisi rumah terdampak longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Selain banjir yang merendam ratusan rumah warga di sekitar Sungai Klawing Kabupaten Purbalingga, bencana longsor dan tanah bergerak juga terjadi di beberapa desa. Antara lain di Desa Bodaskarangjati Kecamatan Rembang dan Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari.

Anggota Pusdalops BPBD Purbalingga Anjar Pamuji, menyebutkan bencana tersebut menyebabkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan dan kerusakan infrastruktur jalan. "Tidak ada korban jiwa dan luka dalam bencana di dua desa tersebut. Sedangkan nilai kerugiannya masih kami hitung," jelasnya, Ahad (13/12).

Baca Juga

Dia menyebutkan, bencana tanah bergerak di Desa Bodaskarangjati Kecamatan Rembang, terjadi pada Ahad (13/12) dini hari, saat wilayah Purbalingga diguyur hujan semalam suntuk. Bencana tanah bergerak ini, menyebabkan sebagian badan jalan desa amblas tidak bisa dilalui kendaraan, dan satu rumah warga mengalami rusak berat.

"Badan jalan yang rusak mencapai panjang 20 meter dan amblas sedalam satu meter. Sedangkan rumah yang rusak, merupakan rumah yang dihuni keluarga Tri Setianingsih (44) akibat pondasinya juga amblas," jelasnya.

Sementara  bencana tanah longsor di Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari, juga terjadi pada Ahad (13/12) dinihari. Bencana tersebut disebabkan tebing sepanjang 50 meter dan tinggi tujuh meter mengalami longsor.

Bencana ini, menyebabkan satu rumah warga ambruk dan rusak berat, dan dua rumah warga lainnya terancam bencana susulan. "Rumah yang ambruk, merupakan rumah semi permanen yang ditinggali keluarga Ratno (51)," jelasnya.

Menurut Anjar, tidak ada korban saat bencana itu terjadi. Hal ini karena sebelum longsor terjadi, terdengar suara gemuruh yang membangunkan keluarga korban yang terdiri dari seorang isteri dan tiga anak, sehingga sempat menyelamatkan diri dengan keluar dari rumah. "Saat ini, keluarga korban diungsikan ke rumah saudaranya," jelasnya.

Demikian juga dengan penghuni dua rumah warga yang terancam, Anjar menyatakan, juga sudah diungsikan ke tempat yang aman. Kedua keluarga tersebut, terdiri atas keluarga Darliah (60) dan Suryati (58). "Rumah kedua warga ini juga sudah mengalami kerusakan, juga mengalami kerusakan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, penghuninya kami minta mengungsi dulu ke rumah saudaranya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement