Senin 07 Dec 2020 22:04 WIB

Banjir dan Longsor Lebak, Satu Warga Masih dalam Pencarian

Banjir longsor Lebak sejak ahad menyebabkan empat warga hanyut

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga mendorong kendaraannya saat banjir merendam pemukimannya, di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (7/12/2020). Berdasarkan data sementara BPBD Kabupaten Lebak banjir terus meluas hingga merendam sebanyak 1.880 rumah yang tersebar di 20 kecamatan di Lebak menyebabkan sekitar seribu warga mengungsi.
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA
Warga mendorong kendaraannya saat banjir merendam pemukimannya, di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (7/12/2020). Berdasarkan data sementara BPBD Kabupaten Lebak banjir terus meluas hingga merendam sebanyak 1.880 rumah yang tersebar di 20 kecamatan di Lebak menyebabkan sekitar seribu warga mengungsi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang dipicu oleh hujan berintensitas tinggi menyebabkan beberapa sungai meluap, seperti Sungai Ciberang dan Sungai Ciujung di sebelah Utara serta Sungai Ciliman, Lebak, Banten. Banjir terpantau sejak Ahad (6/12) malam, pukul 20.00 waktu setempat dan menyebabkan empat orang hanyut.

"Banjir menyebabkan empat warga Kabupaten Lebak hanyut. Dua warga berhasil selamat, sedangkan satu meninggal dunia dan satu lainnya masih dalam pencarian," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Raditya Jati seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (7/12).

Ia menambahkan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lebak bersama tim gabungan masih melakukan pencarian dan evakuasi korban di lapangan. Di samping evakuasi korban, tim gabungan berada di lokasi untuk melakukan kaji cepat dan memberikan pelayanan kepada warga yang dievakuasi. Hingga saat ini, dia melanjutkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak bersama dinas terkait lain telah mendirikan tenda keluarga dan mengoperasionalkan dapur umum. 

"Data sementara per Senin (7/12) lokasi pos pengungsian berada di tujuh titik, di antaranya empat titik di Kecamatan Rangkasbitung, masing-masing satu titik di Kecamatan Banjarsari, Cirinten dan Leuwidamar," katanya.

Ia mengungkap data kerugian materiil sementara tercatat 1.817 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian beragam antara 100 hingga 150 cm. Sedangkan hujan tadi malam juga menyebabkan longsoran hingga mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman. BPBD setempat mencatat rumah rusak ringan akibat longsor 21 unit, rusak sedang 27 dan rusak berat 15. Sementara infrastruktur pada fasilitas umum masih dalam pendataan. 

Lebih lanjut, dia menambahkan, BPBD mengidentifikasi beberapa wilayah yang terdampak cuaca ekstrem ini antara lain Kecamatan Wanasalam, Cigemblong, Malingping, Cirinten, Bojongmanik, Leuwidamar, Gunungkencana, Banjarsari, Muncang, Lebak Gedong, Cirinten, Cipanas, Cijaku, Cileles, Cimarga, Kalanganyar, Cibadak dan Rangkasbitung.

"BNPB memonitor kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Lebak pada Senin (7/12) sekitar pukul 12.00 WIB terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi," ujarnya.

Pantauan di lapangan, tinggi muka air masih mencapai 100 cm. Menurut prakiraan cuaca tiga hari ke depan, wilayah Banten termasuk wilayah dengan potensi hujan, bahkan pada 8 Desember 2020, prakiraan BMKG menyebutkan berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang. 

Ia menambahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lebak untuk mendapatkan informasi situasi terkini penanganan darurat bencana banjir dan longsor. "Masyarakat diimbau untuk tetap siap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi yang lebih buruk," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement