REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Peretas yang diyakini bekerja untuk Rusia memantau lalu lintas email internal di Departemen Keuangan dan Perdagangan Amerika Serikat (AS). Menurut sumber, mereka khawatir peretasan yang terungkap sejauh ini mungkin menjadi puncak gunung es.
Peretas ini diyakini masuk dengan diam-diam merusak pembaruan yang dirilis oleh perusahaan IT SolarWinds. Sumber mengatakan peretasan itu sangat serius sehingga menyebabkan pertemuan Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih pada Sabtu (12/12).
Dilansir dari Reuters, Senin (14/12), pejabat AS belum banyak berbicara secara terbuka di luar Departemen Perdagangan. Mereka meminta Cybersecurity and Infrastructure Security Agency dan FBI untuk menyelidikinya.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Ullyot menambahkan mereka mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mengidentifikasi siapa yang mungkin berada di balik peretasan tersebut. Namun, tiga orang yang mengetahui penyelidikan mengatakan Rusia saat ini diyakini bertanggung jawab atas serangan itu.