Senin 14 Dec 2020 21:01 WIB

Singapura Setujui Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech

Pengiriman pertama vaksin Pfizer akan tiba di Singapura pada akhir Desember

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Kotak berisi vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 disiapkan untuk dikirim di pabrik manufaktur Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Mich., Minggu, 13 Desember 2020.
Foto: AP Photo/Morry Gash
Kotak berisi vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 disiapkan untuk dikirim di pabrik manufaktur Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Mich., Minggu, 13 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - The Health Sciences Authority (HSA) Singapura telah menyetujui vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer dan perusahaan farmasi Jerman BioNTech, Senin (14/12) waktu setempat. Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsuen Loong mengumumkan bahwa pengiriman pertama akan tiba di Singapura pada akhir Desember.

"Persetujuan vaksin Pfizer dan BioNTech menjadikan Singapura salah satu negara pertama yang mendapatkan vaksin ini," kata PM Lee seperti dikutip laman Channel News Asia, Senin.

Baca Juga

Lee mengatakan HSA telah mempelajari bukti ilmiah dan data uji klinis untuk vaksin Pfizer-BioNTech. Sementara vaksin lain juga akan tiba di Singapura dalam beberapa bulan mendatang.

Menurutnya, Singapura akan memiliki cukup vaksin untuk seluruh penduduk pada kuartal ketiga tahun depan jika semua berjalan sesuai rencana. PM Lee menjelaskan Kementerian Kesehatan negara telah membentuk komite dokter dan ahli untuk merekomendasikan strategi vaksinasi.

"Komite telah mengusulkan agar seluruh populasi orang dewasa kami harus divaksinasi, tetapi untuk membuat vaksinasi sukarela," kata Lee.

Prioritas akan diberikan kepada mereka yang memiliki risiko terbesar seperti pekerja garis depan dan perawatan kesehatan, serta orang tua dan rentan. "Setelah itu, panitia mengusulkan untuk secara progresif memvaksinasi seluruh penduduk dan mencakup semua orang yang ingin divaksinasi pada akhir tahun depan," katanya.

Pemerintah telah menerima rekomendasi komite. Dia juga meyakini para ahli akan hal tersebut. "Rekan-rekan Kabinet saya dan saya, termasuk yang lebih tua, akan divaksinasi lebih awal. Ini untuk menunjukkan kepada kalian, terutama lansia seperti saya, bahwa kami yakin vaksinnya aman," katanya.

Lee menerangkan vaksinasi akan gratis untuk semua warga Singapura serta penduduk jangka panjang yang saat ini berada di Singapura. "Saya sangat menganjurkan Anda untuk divaksinasi juga, ketika vaksin ditawarkan kepada Anda. Karena saat Anda divaksinasi, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri. Anda juga melakukan bagian Anda untuk melindungi orang lain, terutama orang yang Anda cintai," kata Lee.

"Semakin banyak dari kita yang divaksinasi, semakin sulit virus itu menyebar dan semakin aman kita semua sebagai masyarakat," ujarnya menambahkan.

Secara terpisah, HSA mengatakan otorisasi sementara diberikan setelah data yang diserahkan oleh Pfizer-BioNTech dinilai untuk menunjukkan bahwa vaksin tersebut memenuhi standar keamanan, kemanjuran, dan kualitas yang disyaratkan. Pihaknya juga mengatakan manfaat vaksin lebih besar daripada risiko yang diketahui.

Dua dosis harus diberikan dengan selang waktu 21 hari pada orang berusia 16 tahun ke atas. Hal ini sesuai dengan aturan vaksinasi yang diajukan oleh Pfizer-BioNTech.

Pfizer Singapura dan BioNTech mengatakan dalam siaran persnya pada Senin malam bahwa mereka akan mengirimkan dosis vaksin Covid-19 ke Singapura hingga 2021, menyusul otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan otorisasi sementara untuk pasokan pandemi dari HSA.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement