Selasa 15 Dec 2020 06:54 WIB

Pakar: 2021, Era Cara Bekerja Hybrid

Pandemi adalah jembatan terhadap masa depan dan akselerator transformasi digital.

Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era kenormalan baru yang sudah berlangsung selama beberapa bulan, membuat konsep bekerja secara remote terbukti cocok dan efektif untuk mengatasi ketidakpastian terkait penularan virus corona. Meski demikian, tidak semua karyawan atau divisi tertentu bisa terus-menerus bekerja dari rumah. 

Peneliti Sosial dan Komunikasi UI, Devie Rahmawati, meyakini, situasi pandemi Covid-19 adalah jembatan terhadap masa depan dan akselerator untuk transformasi digital. Situasi tidak akan kembali seperti sebelum adanya pandemi. Hanya saja, sambung dia, masyarakat akan terus beradaptasi pada perubahan zaman dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital.

Masyarakat, dia melanjutkan, telah menjadi pribadi yang adaptif di tengah ketidakpastian pandemi dengan beradaptasi pada perubahan melalui cara-cara baru untuk menjalani aktivitas kesehariannya. "Mulai dari penerapan cara bekerja dari rumah, sekarang masyarakat mulai menyongsong penerapan model kerja hybrid atau disebut dengan hybrid working yang membuka kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Dengan konsep yang fleksibel, model kerja ini muncul sebagai jawaban terhadap era baru," ujar Devie dalam acara Lark End-of-Year Media Gathering yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Senin (14/12).

Fenomena di atas diperkuat dengan hasil penelitian terkini dari Cisco yang menunjukkan, meningkatnya cara bekerja hybrid berdampak pada operasional perusahaan. Diprediksi, 77 persen organisasi besar akan meningkatkan fleksibilitas kerja, sementara 53 persen organisasi besar memperkecil ukuran kantor.