REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) dan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) bergegas menggelar penyelidikan dan merespons laporan peretasan yang diduga didalangi pemerintah Rusia. Peretasan yang dilaporkan Ahad (13/12) lalu juga menerpa Departemen Keuangan dan Perdagangan AS.
Email-email yang dikirimkan pejabat DHS yang memantau keamanan dan pertahanan di perbatasan kembali diretas. Pada Selasa (15/12), tiga orang sumber yang mengetahui isu itu mengatakan para peretas melakukan serangkaian pembobolan untuk mengawasi lalu lintas email tersebut.
Para peretas menggunakan perusahaan teknologi SolarWinds sebagai pintu mereka. Perusahaan itu mengatakan sekitar 18 ribu konsumen mereka mengunduh update perangkat lunak yang digunakan peretas untuk memata-matai perusahaan dan lembaga pemerintah AS selama hampir sembilan bulan.
Pada Ahad lalu, AS mengeluarkan peringatan yang memerintahkan lembaga pemerintah yang menggunakan SolarWinds untuk memutus hubungan perangkat lunak perusahaan tersebut. AS mengatakan perangkat lunak SolarWinds mengandung 'aktor-aktor jahat'.