REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Red Star Belgrade Dejan Stankovic menantikan pertandingan melawan AC Milan pada babak 32 besar Liga Europa. Mantan pemain Lazio dan Inter Milan tersebut berharap dapat menjegal mantan rivalnya pada Liga Europa musim ini.
"Mereka lawan yang kuat. Kemarin, saya menonton Milan dan Parma, di mana Parma bermain sangat fenomenal, tapi Milan mendominasi," kata Stankovic kepada situs resmi klub Serbia tersebut, dikutip dari Football Italia, Selasa (15/12).
Dia melihat Milan saat ini menjadi pemuncak klasemen sementara Serie A. Ia tak mau membuang waktu untuk membicarakan sejarah dan apa yang diwakili Milan di kompetisi Eropa.
"Mereka telah melalui transisi selama dua tahun terakhir, tetapi kesannya adalah bahwa mereka telah menemukan keseimbangan musim ini," kata Stankovic.
Ia mengatakan timnya tak takut pada siapa pun, tetapi harus menghormati semua lawan. Ia menyadari timnya bukan favorit untuk undian tersebut, tapi memastikan akan memberikan perlawanan ketat.
"Saya seorang realis dalam hidup, saya sadar bahwa kami tidak termasuk dalam favorit, tetapi kami tidak akan menyerah. Kami akan mencoba memanfaatkan kemungkinan kami dan berjuang tanpa henti," tegasnya.
Red Star dan Milan pernah menjadi penguasa Eropa pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Milan pernah mengalahkan Red Star pada putaran kedua Liga Champions musim 1988/89 sebelum juara. Sementara Red Star juara dua tahun setelahnya, meskipun tak bertemu Milan dalam perjalanannya.