Selasa 15 Dec 2020 14:52 WIB

Cotton USA Dorong Transformasi Industri Tekstil 

Label Cotton USA adalah tanda kepercayaan dan kualitas yang kuat bagi konsumen.

Seminar
Foto: dokpri
Seminar "Future Fashion Trends of Textiles made of US Cotton- 2020" yang digelar via Zoom, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cotton USA ingin turut berkontribusi dalam mendorong transformasi industri tekstil tanah air sehingga para pelaku industri dapat beradaptasi dengan baik di era kenormalan baru. 

Perwakilan Cotton Council International (CCI) di Indonesia, Anh Dung (Andy) Do mengatakan Cotton USA selalu berkomitmen untuk meningkatkan perhatian publik terhadap pentingnya kapas berkualitas tinggi, terutama kapas asal AS yang sudah digunakan sebagai material dasar pembuatan bahan dari berbagai merek fesyen internasional di dunia, termasuk di Indonesia. 

"Dengan adanya pandemi Covid-19, kami harap ke depannya CCI bisa terus berkomitmen, bekerja sama, dan berkolaborasi dengan para pelaku dan pakar industri untuk memajukan industri tekstil tanah air," kata Andy dalam seminar "Future Fashion Trends of Textiles made of US Cotton- 2020" yang digelar via Zoom, Selasa (15/12).

Andy menjelaskan, lebih dari 3,8 miliar produk telah dengan bangga membawa nama Cotton USA sejak 1989. Menurut Andy, label Cotton USA adalah tanda kepercayaan dan kualitas yang kuat bagi konsumen. 

Label Cotton USA dapat digunakan pada produk yang terbuat dari setidaknya minimum 51 persen kapas AS. Nyatanya, hasil penelitian mengenai hang tag menunjukkan bahwa label Cotton USA lebih diminati daripada tag "100 persen katun".

"Pemahaman yang baik akan pentingnya penggunaan kapas asal AS yang berkualitas tentunya juga akan membantu pengusaha lokal dalam pelaku industri di Indonesia dalam mengembangkan bisnis mereka, terutama pascapandemi di mana para pelaku industri harus melakukan penyesuaian pada bisnis mereka dan mengikuti perubahan tren yang ada, dan tentunya dalam memilih kapas berkualitas yang akan digunakan untuk proses produksi mereka," ujar Andi.

Executive Director dari CCI, Bruce Atherley, menyampaikan pihaknya yakin bahwa yang US Cotton Trust Protocol (USCTP) dapat diberikan kepada pelaku industri adalah peningkatan ketersediaan sumber kapas dan keragaman yang belum pernah ditawarkan sebelumnya. 

"Walaupun dengan adanya pandemi Covid-19, kami juga ingin memberikan sistem yang ramah pengguna dan dapat memberikan data yang diverifikasi dan berkualitas sehingga para pelaku industri dapat beradaptasi dengan perubahan perilaku dan tren konsumen," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement