REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk siap menerbitkan obligasi wajib konversi atau mandatory convertible bond (MCB). Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan saat ini masih terus melakukan diskusi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.
"Poinnya (penerbitan obligasi wajib konversi) ini disepakati bertahap," kata Irfan dalam konferensi video, Selasa (15/12).
Dengan diterbitkan secara bertahap, Irfan memastikan dana publik yang menjadi milik Garuda Indonesia dapat digunakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan. Dia menilai, penerbitan MCB tersebut merupakan inisiatif yang positif.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio mengungkapkan, proses implementasi Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan nilai target maksimal Rp 8,5 triliun. Selain itu juga dengan tenor paling lama tujuh tahun.
Prasetio memastikan, saat ini terus melakukan komunikasi intensif bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mengenai rencana tahapan penerbitan OWK tersebut. "Kami harapkan dapat segera terealisasi jelang akhir tahun ini," tutur Prasetio.