Sabtu 19 Dec 2020 14:01 WIB

Denjaka TNI AL Berlatih Kuasai Pelabuhan Cirebon

Latihan kali ini membuktikan jajaran Denjaka siap melaksanakan tugas menjaga NKRI.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL melakukan simulasi penanganan terorisme (ilustrasi).
Foto: Puspen TNI
Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL melakukan simulasi penanganan terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Detasemen Jalamangkara (Denjaka) Korps Marinir TNI AL berlatih menangani aksi teroris yang menguasai objek vital nasional di Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu (19/12), dengan menerjunkan tim tempur yang menyerang lewat darat, laut, dan udara.

Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Suhartono, mengatakan, latihan kali ini merupakan demonstrasi seluruh kemampuan yang dimiliki prajurit Denjaka. "Mulai dari kemampuan bawah air atau penyelaman, bermanuver di atas air, vertical landing menggunakan teknik fast roping, dan kemampuan aksi khusus tim darat," kata Suhartono di Cirebon, Sabtu.

Suhartono menuturkan, seluruh keterampilan tersebut dipadukan menjadi satu dalam rangkaian latihan full mission profile. Kegiatan itu bertujuan menunjukkan hasil latihan para prajurit Denjaka selama ini dalam menangani aksi terorisme.

Karena itu, Suhartono menyebut, kegiatan latihan kali ini membuktikan jajaran Denjaka siap melaksanakan tugas pengamanan dan operasi khusus terutama untuk mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI. "Dari latihan ini, saya pastikan jajaran Denjaka siap melaksanakan tugas-tugasnya," kata mantan komandan Pasukan Pengamanan Presiden tersebut.

Dalam latihan yang digelar di Pelabuhan Cirebon, Denjaka berhasil melumpuhkan sejumlah teroris yang menguasai objek vital nasional dengan berbagai serangan. Saat melumpuhkan teroris, petugas mengerahkan kekuatan penuh mulai dari tim tempur yang menyerang lewat darat, laut, dan bahkan udara.

Strategi perebutan Pelabuhan Cirebon dimulai dari tim bravo yang bergerak di jalur laut menggunakan searider atau speedboat. Kemudian tujuh prajurit langsung melakukan penyelaman di kedalaman empat sampai lima meter.

Penyelaman tersebut menggunakan teknik khusus, sehingga tidak ada gelembung udara yang timbul ke atas permukaan laut dan menjadikan misi itu tidak diketahui teroris. Pergerakan tim selam juga dilindungi penembak jitu yang bersiaga di mercusuar Pelabuhan Cirebon.

Selanjutnya tim penembak jitu mengawali serangan kepada kelompok teroris dari jarak 800 meter dengan menembak mati teroris yang sedang berjaga. Tidak hanya dari laut, tim tempur dari udara dan darat juga dilibatkan saat untuk melumpuhkan teroris yang menguasai Pelabuhan Cirebon.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement