Sabtu 19 Dec 2020 19:09 WIB

Menhan India: Angkatan Bersenjata Siap Hadapi China

India dan China bersengketa di perbatasan timur Ladakh sejak April

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Sejumlah prajurit paramiliter India berjaga pada pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India, Rabu (17/6). Menurut laporan, sebanyak dua puluh Personel Angkatan Darat India termasuk seorang kolonel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur karena pertempuran perbatasan
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Sejumlah prajurit paramiliter India berjaga pada pos pemeriksaan di sepanjang jalan raya menuju Ladakh, di Gagangeer, India, Rabu (17/6). Menurut laporan, sebanyak dua puluh Personel Angkatan Darat India termasuk seorang kolonel tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur karena pertempuran perbatasan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, menegaskan bahwa angkatan bersenjata siap berperang untuk melindungi kedaulatan negara. Pernyataan itu muncul ketika India dan China terlibat dalam kebuntuan masalah perbatasan di wilayah timur Ladakh sejak April.

"Saya ingin mengatakan lagi bahwa kami tidak menginginkan konflik tetapi perdamaian. Tetapi kami tidak akan mentolerir segala jenis serangan terhadap harga diri negara. Kami sepenuhnya siap untuk menghadapi situasi apa pun," kata Singh saat berbicara kepada personel angkatan udara di negara bagian selatan Telangana, Sabtu (19/12).

Baca Juga

Dikutip dari SputnikNews, India dan China saling menuduh melanggar perjanjian perbatasan. Kedua negara raksasa Asia itu telah mengadakan beberapa pembicaraan tingkat militer dan diplomatik tetapi gagal mencapai konsensus untuk meredakan situasi.

Singh mengatakan, India telah berubah selama bertahun-tahun dan sekarang bersedia menanggapi segala jenis pelanggaran, agresi, atau tindakan sepihak apa pun di perbatasannya. Pernyataan itu muncul sehari setelah kedua negara melanjutkan dialog formal untuk membahas cara memulai pelepasan di wilayah Ladakh. Singh menggarisbawahi bahwa pasukan di Ladakh dilengkapi dengan senjata, peralatan, pakaian, dan jatah yang diperlukan.

Pada pertemuan ke-20 Mekanisme Kerja untuk Konsultasi & Koordinasi Urusan Perbatasan India-China (WMCC), kedua belah pihak memutuskan untuk bekerja memastikan pelepasan penuh di semua titik gesekan di sepanjang Garis Kontrol Aktual di sektor barat. Kedua negara telah mengerahkan aset militer bersama dengan sekitar 50.000 pasukan tambahan di wilayah Ladakh timur.

Hubungan antara kedua negara turun ke titik terendah pada Juni tahun ini. Sebanyak 20 tentara New Delhi tewas di Lembah Galwan akibat bentrok dengan Beijing dan masih belum diketahui berapa banyak tentara China yang tewas atau terluka dalam pertempuran itu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement