Sabtu 19 Dec 2020 18:58 WIB

Mesin di Turki Beri Makan Hewan Liar Lewat Daur Ulang Sampah

Mesin mirip vending machine mengeluarkan makanan hewan saat dimasukkan botol bekas

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Mesin mirip vending machine mengeluarkan makanan hewan saat diisi botol di Istanbul, Turki
Foto: the bark
Mesin mirip vending machine mengeluarkan makanan hewan saat diisi botol di Istanbul, Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Di Turki, hewan-hewan liar dan sampah menjadi dua masalah yang dihadapi di banyak kota di negara itu. Bulan lalu, sebuah perusahaan meluncurkan mesin yang bertujuan mengatasi hal tersebut. 

Dilansir The Bark, mesin itu menggabungkan metode daur ulang sampah, yang sekaligus dapat memberi makan anjing dan hewan liar tanpa rumah lainnya. Kotak Daur Ulang Cerdas Pugeon melepaskan makanan hewan untuk ditukar dengan sampah, mengingatkan pada vending machine yang menukarkan uang untuk mendapatkan sekaleng minuman.

Baca Juga

Terletak di Istanbul, siapapun dapat berjalan ke mesin bertenaga surya dan memasukkan botol plastik kosong di atasnya. Hal itu akan mengaktifkan mesin untuk mengeluarkan sedikit makanan hewan di piring bagian bawah. 

Botol-botol tersebut, yang kemudian didaur ulang untuk menghasilkan dana memberi makanan hewan. Istanbul adalah rumah bagi lebih dari 150.000 anjing dan kucing liar. 

Pada 2004, Turki memperkenalkan undang-undang perlindungan hewan yang berpusat pada netralisasi hewan-hewan tunawisma, tetapi tidak berjalan dengan baik. Meski ‘vending machine’ ini membantu anjing dan hewan-hewan tunawisma yang kelaparan, itu tidak membantu menyelesaikan masalah kelebihan populasi. Selain menyediakan makanan dan membuang sampah, mesin tersebut memainkan peran penting ketiga, membuat orang berpikir dan berbicara tentang hewan tunawisma. 

Diharapkan mesin itu dapat menginspirasi orang-orang di seluruh dunia untuk mengambil peran aktif memberi perlindungan bagi hewan-hewan tanpa rumah yang seperti manusia, membutuhkan kasih sayang dan kepedulian sesama mahluk hidup dalam bertahan hidup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement