REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Rumah Sakit rujukan untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tangerang dikabarkan penuh. Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi membenarkan hal tersebut. Dia menyebut kapasitas RS rujukan untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Tangerang telah penuh sejak dua pekan lalu.
“Iya, sudah penuh sejak dua minggu yang lalu,” tutur Hendra saat dikonfirmasi, Sabtu (19/12). RS rujukan tersebut meliputi RSUD Kabupaten Tangerang, RSUD Balaraja, dan RS Siloam Kelapa Dua.
Dengan kondisi tersebut, Hendra mengatakan sejumlah pasien masuk dalam daftar antrean terlebih dahulu untuk kemudian bisa dirawat di RS-RS rujukan. “Jadi tambal sulam, begitu ada yang meninggal atau sembuh, cepat diisi dengan yang baru dalam daftar antrean,” terangnya.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Muchlis menambahkan, kondisi penuh tidak hanya terjadi di tiga rumah sakit rujukan, tetapi juga 13 rumah sakit lainnya yang diperbantukan untuk menangani pasien Covid-19. “Iya (16 rumah sakit yang melayani pasien Covid-19) penuh,” ujarnya.
Dia menyebut, jumlah ruang ICU untuk pasien Covid-19 yang tersedia di 16 rumah sakit tersebut berjumlah 33 tempat tidur. Adapun jumlah ruang isolasi non ICU mencapai 489 tempat tidur. Sementara itu, dia menambahkan, rumah singgah pasien orang tanpa gejala (OTG) di Hotel Yasmin juga penuh, bahkan melebihi kapasitas. “Kapasitas di Hotel Yasmin 180 kamar, pasiennya sekarang 202, ada yang sekamar berdua,” tuturnya.
Upaya yang dilakukan dalam menangani kondisi tersebut, kata muchlis, pihaknya mengirim surat ke RS-RS rujukan dan RS-RS yang diperbantukan di Kabupaten Tangerang untuk menambah ruang isolasi. Selain itu juga melakukan edukasi tentang isolasi mandiri di rumah kepada masyarakat.
Upaya alternatif lainnya yang dilakukan adalah dengan merujuk pasien ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di Jakarta dan Serang, Banten. "Ada upaya keluar kabupaten. Ke RSUD Banten dan ke Jakarta, tapi ke Jakarta agak susah sekarang karena memang penuh juga. Jadi kita lebih sering ke RSUD Banten," terangnya.
Melihat kondisi seperti itu, Muchlis menekankan kepada masyarakat untuk bisa lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Terlebih pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini, masyarakat Kabupaten Tangerang diharapkan tidak banyak melakukan mobilitas agar dapat menekan angka kasus Covid-19. “Mengingat ruang isolasi penuh, jadi tetap dijaga mobilitasnya ditunda, biar tidak tertular,” tutup Muchlis.