Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Dua miliarder top dunia, Jeff Bezos dan Bill Gates dilaporkan berinvestasi pada bisnis hidrogen masa depan yakni pesawat bertenaga hidrogen. Startup bernama ZeroAvia ini digadang-gadang akan menjadi salah satu investasi besar terhadap upaya mempercepat perjalanan udara komersial tanpa emisi.
Dilansir dari Yahoo Finance di Jakarta, Senin (21/12/2020) ZeroAvia adalah perusahaan produsen powertrain penerbangan tanpa emisi. Amazon, Shell and Bill Gatesâ Breakthrough Energy Ventures adalah satu di antara para investor mereka.
Baca Juga: Bill Gates Peringatkan Lockdown Hingga 2022: Ratusan Ribu Kematian di Depan Mata
Startup tersebut baru saja mengumumkan telah mengumpulkan dana sebesar USD21,4 juta (Rp302 miliar) untuk pendanaan seri A. Maskapai ini juga bergabung dengan British Airways untuk mempercepat transisi maskapai ke hidrogen.
Thehill.com melaporkan bahwa CEO Amazon Jeff Bezos telah menetapkan Janji Iklim Amazon tahun lalu untuk mendukung pengembangan teknologi berkelanjutan. Sehingga Amazon dan perusahaan lain dapat mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2040, 10 tahun sebelum perjanjian iklim Paris.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan berkelanjutan dari powertrain sel bahan bakar hidrogen ZA-600 milik startup yang mengubah hidrogen menjadi listrik untuk menggerakkan motor pesawat.
ZeroAvia mengatakan ZA-600 mampu menerbangkan pesawat 10 hingga 20 kursi hingga 500 mil.
Selain itu, ZeroAvia juga mendapatkan dana sebesar USD16,3 juta dari pemerintah Inggris untuk pesawat bertenaga hidrogen-listrik 19 kursi yang akan beroperasi pada 2023.
âPencapaian tonggak terbaru kami menutup celah bagi industri penerbangan untuk memulai transisinya dari bahan bakar fosil,â ujar Val Miftakhov, pendiri dan CEO ZeroAvia.
Dia mengatakan bahwa lebih dari 10 maskapai penerbangan siap menggunakan teknologi perusahaan setelah siap dijual pada 2023.
Startup yang berbasis di California ini memiliki tujuan untuk mengkomersialkan teknologinya selama tiga tahun ke depan dengan penerbangan hingga 500 mil di pesawat terbang dengan hingga 20 kursi. Pada 2030, mereka berharap bisa menerbangkan pesawat bertenaga hidrogen dengan lebih dari 100 kursi.