Senin 21 Dec 2020 14:34 WIB

Dokter Perempuan Dianiaya Sekuriti Hotel di Palmerah

Pelaku meminta untuk menjalani tes cepat namun korban tidak menanggapinya.

Ilustrasi pemukulan.
Ilustrasi pemukulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang dokter bernama Ranisa Larasati dianiaya Abdul Jabar yang merupakan pegawai sekuriti hotel di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, pada Ahad (20/12) pukul 06.30 WIB. Penganiayaan tersebut mengakibatkan kepala sang dokter terluka akibat hantaman kunci inggris.

“Korban dilarikan ke RS Harapan Kita Jakarta Barat,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi di Jakarta, Senin (21/12).

Arsya mengatakan, korban adalah dokter yang sedang mengikuti kegiatan sertifikasi dokter jantung, yang diselenggarakan di hotel tersebut sejak 18 Desember 2020. Kemudian pada Ahad pagi, dia bertemu sekuriti hotel, yang memintanya menjalani tes cepat. Namun dokter itu tidak mengindahkan permintaan pelaku.

Sang dokter kemudian menuju “rooftop” hotel untuk mempersiapkan diri di kegiatan yang dia ikuti. Tak lama, pelaku mendatangi dan menghantam dokter itu di bagian kepala dengan kunci inggris.

Korban kemudian berlari ke lantai bawah karena takut dianiaya dan bertemu dua orang saksi. Selanjutnya korban dilarikan ke RS Harapan Kita Jakarta Barat. “Kami masih buru pelakunya,” ujar Arsya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement