REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, belanja pemerintah dalam APBN 2021 salah satunya fokus untuk memulihkan ekonomi dan masyarakat dari dampak pandemi. Fokus itu termasuk vaksinasi Covid-19 gratis.
“Tahun 2021, kita akan gunakan instrumen fiskal sebagai katalis dan pendorong pemulihan ekonomi nasional agar makin terakselerasi,” kata Sri Mulyani dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2021 di Jakarta, Selasa (22/12).
Menurut Menkeu, tahun 2021, belanja negara mencapai Rp 2.750 triliun di antaranya termasuk belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.954 triliun dengan besaran defisit diproyeksikan mencapai 5,7 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Adapun kebijakan strategis 2021 di antaranya untuk pendidikan dengan alokasi anggaran Rp 550 triliun salah satunya untuk mendukung reformasi pendidikan termasuk masih memberikan dukungan biaya internet bagi pelajar, mahasiswa dan guru.
Untuk kesehatan, lanjut dia, pemerintah mengalokasikan Rp 169,7 triliun yang belum termasuk anggaran yang tidak terserap dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020 diperkirakan mencapai kisaran Rp 32 triliun-Rp 34 triliun.
Anggaran perlindungan sosial juga masih besar dengan alokasi mencapai Rp 408,8 triliun, kemudian anggaran untuk ketahanan pangan mencapai Rp 99 triliun untuk mendorong produktivitas pangan melalui revitalisasi sistem pangan dan food estate. Pemerintah juga akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sebelumnya tertunda pada 2020 akibat pandemi, dengan alokasi anggaran mencapai Rp 417,8 triliun.
Menkeu menegaskan meski anggaran infrastruktur lebih besar dibandingkan kesehatan, namun pemerintah tetap fokus dalam penanganan pandemi.
“Kita berikan jaminan bahwa semua langkah kesehatan dengan tata kelola baik, tetap bisa menjalankan semua kebijakan untuk mengembalikan pemulihan ekonomi melalui prasyarat penanganan Covid-19 yang efektif dan didukung aspek kesehatan masyarakat,” imbuhnya.
Pemerintah juga memberikan perhatian bagi sektor pariwisata yang paling terdampak karena corona dengan alokasi Rp 14,2 triliun yang diarahkan untuk memulihkan pariwisata termasuk mendukung sektor transportasi. Belanja di sektor teknologi informasi dan komunikasi juga dianggarkan mencapai Rp26 triliun.
“Kita berharap 2021 kita mampu menangani Covid-19 secara jauh lebih baik, lebih efektif dan pemulihan ekonomi 2021 bisa diakselerasi,” imbuh Sri Mulyani.