REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal Mikel Arteta tak menampik ada goncangan di ruang ganti timnya. Ia pun sedang berjuang mengatasi permasalahan itu di tengah performa The Gunners yang terus mendapat sorotan. Arsenal kini duduk di posisi ke-15 klasemen sementara.
Arteta pun mengklasifikasi dua kategori pemain yaitu pejuang dan korban. Pelatih asal Spanyol itu membutuhkan pemain kategori pejuang. Pasalnya, pemain yang berstatus korban hanya pintar membawa alasan dan menyalahkan hal-hal yang terjadi sekitarnya.
“Anda membutuhkan orang yang memberikan segalanya untuk tujuan saat ini. Apakah saya memiliki cukup pejuang? Ya saya lakukan. Tapi beberapa dari mereka bisa ragu kapan saja,” kata Arteta dilansir dari Mirror, Selasa (22/12).
Mirror melaporkan tingkat keretakan di ruang ganti semakin parah sehingga membuat Arsenal hanya terpaut empat poin dari zona degradasi. Statistik itu jelas mengerikan jelang melawan Manchester City pada perempat final Piala Carabao.
Arsenal melakoni tujuh pertandingan tanpa kemenangan dan hanya mencetak tiga gol. Musim ini mereka mencetak 12 gol di Liga Inggris. Namun klub tampaknya masih percaya kepada kemampuan Arteta.
"Ada orang yang sangat menular dan dapat mengirimkan tingkat energi tertentu. Ketika Anda memiliki banyak dari mereka, itu sangat mudah,” Arteta mengungkapkan tentang situasi ruang ganti.
Saat ini, Arteta tak membutuhkan alasan apapun atas kegagalan timnya meraih kemenangan. Ia hanya butuh pemain yang bisa diajak berjuang keluar dari situasi buruk dan kembali ke jalur kemenangan.
Arteta cukup lega di tengah tekanan besar dari luar. Pasalnya, Presiden klub Ken Friar mendukung Arteta. Friar tokoh sangat dihormati di Arsenal atas pengabdiannya selama 70 tahun.
“Dia mengatakan kepada saya, 'Mikel, ini bukan salah satu tahun yang lebih menantang dalam sejarah Arsenal - percayalah, saya sudah di sini 70 tahun - ini adalah tahun yang paling menantang dan sulit dalam sejarah Arsenal',” klaim Arteta.
