REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama dengan Tanoto Foundation melalui program Siapkan Generasi Anak Berprestasi (Sigap). Program ini ingin memastikan setiap anak Indonesia berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya dan siap bersekolah.
Untuk mencapai tujuan ini, terdapat tiga strategi pengembangan anak usia dini yang holistik dan integratif. Ketiga strategi tersebut yakni penurunan angka stunting, peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini, dan meningkatkan akses ke layanan anak usia dini yang berkualitas.
Intervensi yang dilakukan pada usia di bawah tiga tahun melalui orang tua penting dilakukan. Sebab, perkembangan anak usia tersebut akan menjadi dasar dari perkembangan anak di tahap selanjutnya.
Program Sigap mengembangkan model layanan Rumah Anak Sigap untuk membekali keluarga dalam mengasuh anak usia 0-3 tahun sesuai tahapan tumbuh kembang anak secara holistik. Hubungan orang tua dan anak yang diperoleh mendasari terbentuknya pertumbuhan positif pada anak.
"Sebuah kehormatan bagi Tanoto Foundation untuk dapat bermitra dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pemerintah daerah," kata CEO Global Tanoto Foundation, dalam keterangannya, Selasa (22/12) lalu.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen), Jumeri mengapresiasi program yang digagas ini. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengasuhan anak usia dini dan menekan angka stunting memang menjadi salah satu hal yang krusial dan harus dilakukan dengan baik.
"Harapan kami, pendampingan dan layanan yang dilakukan oleh Program Anak Sigap dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya secara profesional dan akuntabel, baik oleh guru orang tua dan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai pendidikan dan pengasuhan anak usia dini," kata Jumeri.