REPUBLIKA.CO.ID, Vaksin Picu Autisme?
Dokter bedah asal Inggris, Dr Andrew Wakefield, mengembuskan isu vaksin MMR picu autisme pada tahun 1998.
Vaksin MMR mencegah penyakit gondong, campak, dan rubella (campak jerman).
Faktanya, Wakefield memalsukan data hingga kesimpulan penelitiannya tidak valid. Izin praktik Wakefield pun dicabut.
Penelitian di Amerika Serikat pada 2013 memperlihatkan vaksin MMR aman, bukan penyebab autisme.
Autisme erat kaitannya dengan faktor genetik.
Vaksin MMR diberikan saat anak berusia 15 bulan. Dosis //booster// (penguat) diberikan ketika anak berusia 5 tahun.
Gejala autis biasanya terlihat antara usia 12 hingga 18 bulan, periode pemberian vaksin MMR. Alhasil, orang ada saja yang beranggapan autis pada anak terjadi akibat vaksinasi MMR.
Sumber: Republika.co.id Pengolah: Reiny Dwinanda