Ahad 27 Dec 2020 20:55 WIB

Besok Sampai Januari 2021, Pendakian ke Gunung Gede Ditutup

Penutupan hingga 31 Januari untuk pelestarian ekosistem dan faktor cuaca ekstrem.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ratna Puspita
Gunung Gede Pangrango
Foto: TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO
Gunung Gede Pangrango

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Aktivitas pendakian ke Gunung Gede Pangrango ditutup mulai Senin (28/12) besok hingga 31 Januari 2021. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mengambil kebijakan ini untuk pelestarian ekosistem dan faktor cuaca ekstrem yang dikhawatirkan terjada pada saat pendakian.

"Penutupan berdasarkan Surat Edaran Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Nomor: SE.1483/BBTNGGP/Tek.2/12/2020 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Pendakian,'' ujar Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Poppy Oktadiana kepada wartawan, Ahad (27/12). 

Baca Juga

Poppy mengatakan, penutupan di akhir hingga awal tahun memang biasa dilakukan untuk pemulihan ekosistem di sepanjang jalur pendakian TNGGP. Selain itu, ada pertimbangan adanya cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.

Poppy mengatakan,  penutupan sementara berlaku untuk semua jalur pendakian, yakni jalur Cibodas, jalur Gunung Putri, dan jalur Selabintana Sukabumi. Selain itu, perpanjangan penutupan sampai batas waktu yang tidak ditentukan dimungkinkan apabila kondisi cuaca masih belum memungkinkan. Jika pada 1 Februari 2021 keadaan cuaca buruk berdasarkan prakiraan BMKG maka penutupan akan diperpanjang sampai batas waktu yang memungkinkan pendakian aman dilakukan.

Poppy mengatakan, sebelumnya pendakian ke Gunung Gede Pangrango sempat ditutup sementara pada 9 Desember 2020. Keputusan ini diambil karena dampak cuaca buruk disertai angin kencang membuat pendakian ditutup selama beberapa hari. 

Kala itu, Poppy mengatakan, cuaca buruk dengan angin kencang membuat jalur pendakian rawan dilalui. Hal ini ditandai dengan sejumlah pohon besar di kawasan Gunung Gede tumbang akibat diterjang angin kencang yang melanda kawasan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement