REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden ke-10 Indonesia Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengimbau masyarakat dapat menjaga persatuan dan kesatuan. Hal ini agar tidak ada konflik sosial yang terjadi akibat agama.
JK mengatakan, konflik sosial hanya akan berujung pada ketidaknyamanan kehidupan seluruh penduduk yang tinggal di Indonesia. Karena itu, ia berharap masyarakat terus saling menjaga agar tidak terjadi konflik-konflik yang dapat menimbulkan masalah lainnya.
"Apakah itu ada suatu pelecehan dari luar tentu saja ada itu makanya kita mengharapkan bagaimana persatuan Indonesia ini dijaga sebaik-baiknya dan keamanan juga," katanya. dalam webinar bertema 'Masalah Strategis Kebangsaan dan Solusinya' yang digelar Dewan Pakar Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) pada Ahad (27/12).
Dari sisi keagamaan kita, JK bersyukur kondisi Indonesia jauh lebih aman. JK mengaku baru saja kembali dari Afganistan dan melihat bagaimana kehidupan masyarakat di negara tersebut. Dia mengatakan mereka hidup dalam kekhawatiran.
Indonesia, dia mengatakan, sebagai negara Islam beruntung tidak mengalami masalah serupa dengan Afghanistan. Namun, ketua Dewan Etik Majelis Nasional KAHMI mengatakan, bukan berarti Indonesia tidak mengalami masalah tersebut.
Dia mengatakan, negara tetap memiliki masalah dari sisi politik, hukum dan keamanan meski lebih sedikit jika dibandingkan dengan negara islam lainnya. "Kita alhamdulillah terbebas dari itu dan mari menjaga jangan sampai konflik sosial terjadi sehingga masalah keamanan itu bisa dihindari," katanya.