Senin 28 Dec 2020 16:32 WIB

Gorontalo Tiadakan Perayaan Tahun Baru

Penyebaran Covid-19 di Gorontalo mengalami peningkatan.

Gorontalo Tiadakan Perayaan Tahun Baru. Suasana pesta kembang api tahun baru.
Foto: Antara
Gorontalo Tiadakan Perayaan Tahun Baru. Suasana pesta kembang api tahun baru.

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menegaskan tidak ada perayaan tahun baru di wilayah itu dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan saat ini penyebaran Covid-19 mengalami peningkatan.

"Covid-19 ini di Gorontalo makin naik lagi, maka kita kendalikan seperti yang lalu. Jadi bukan lagi sosialisasi, orang sudah tahu semua, implementasi, baik di internal pemerintah, masyarakat termasuk kerumunan," ujarnya, Senin (28/12).

Baca Juga

Ia mengungkapkan perayaan tahun baru 2021 ditiadakan dan dilakukan pembatasan, baik kegiatan maupun aktivitas pariwisata. "Hal ini sudah kita koordinasikan hingga ke Pemerintah Desa," tegas Nelson.

Menurutnya, sebagai daerah yang berada di tengah dan menjadi jalur utama di Provinsi Gorontalo, ia tidak bisa melakukan penutupan wilayah secara menyeluruh. Solusi yang diambil yaitu pembatasan, terutama di titik kumpul masyarakat, contohnya di kawasan Menara Pakaya, Taman Telaga dan sejumlah lokasi lainnya.

"Semua dibatasi, tidak boleh lebih dari 50 orang. Jika sudah berkerumun akan kita bubarkan," ujarnya.

Sementara itu terkait pelaksanaan zikir, Pemkab Gorontalo juga melakukan pembatasan hanya boleh 50 jamaah di setiap masjid.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement