Selasa 29 Dec 2020 05:21 WIB

Cara Nabi Daud Bertaubat dari Dosa

Dosa Nabi Daud itu adalah berupa fitnah penglihatan.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Cara Nabi Daud Bertaubat dari Dosa
Foto: Pixabay
Cara Nabi Daud Bertaubat dari Dosa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai makhluk, manusia di kalangan para nabi juga pernah melakukan perbuatan dosa. Seperti Nabi Adam juga melakukan dosa yang akhirnya Allah diturunkan dari surga.

Namun, kata Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdussttar dalam kitabnya Kaifa Tastafidumi min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim Ahwal an-Nabi fi al-Hajj, Nabi Adam segera bertaubat untuk mengakui kesalahannya yang telah melanggar perintah Allah SWT agar jangan mendekati buah khuldi. Nabi Adam bukan hanya mendekati tapi memakan buahnya dan ini membuat Adam terusir dari surga.

Baca Juga

Demikian pula dengan keturunan Adam, yaitu itu Nabi Daud yang menangis hanya karena satu perbuatan dosa yang dilakukannya. Said bin Jubair berkata, "Dosa Nabi Daud itu adalah berupa fitnah penglihatan."

Al Qurthubi menafsirkan firman Allah surah Shad ayat 25 yang artinnya, "Maka ia meminta ampunan kepada Tuhannya lalu mengukur sujud dan bertaubat. Maka kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan, sesungguhnya dia mempunyai kedudukan tetap pada sisi kami di tempat kembali yang baik."

Said mengatakan, pada suatu riwayat disebutkan, Nabi Daud bersujud selama 40 hari. Dia tidak mengangkat kepalanya dari sujudnya selain untuk melaksanakan sholat wajib. Dia menangis hingga rumput tumbuh karena cucuran air matanya.

Abu Hurairah meriwayatkan, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya, Daud bersujud selama 40 malam hingga rumput tumbuh akibat susu dan air matanya. Dia bersujud hingga sebagian keningnya masuk ke dalam tanah. "Dalam sujudnya itu dia berkata, "Wahai Tuhanku Daud telah tergelincir. Dia telah jauh sejauh timur dengan barat. Wahai Tuhanku, jika engkau tidak mengasihi kelemahan Daud dan mengampuni dosanya, Engkau akan menjadikan suasana itu sebagai perbincangan makhluk-makhluk setelahnya."

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement