REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran membantah jika tingkat kepatuhan masyarakat untuk menggunakan masker di daerah itu rendah. Masyarakat di Pangandaran disebut sudah mulai mematuhi penggunaan masker dalam melakukan aktivitasnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pangandaran, Undang Sohbarudin mengatakan, saat ini justru kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes), salah satunya menggunakan masker, mulai meningkat. Ia mengaku tak menghitung secara pasti masyarakat yang menggunakan masker. Namun, berdasarkan pemantauan petugas di pusat keramaian, seperti Pantai Pangandaran, masyarakat rata-rata sudah sadar untuk mengenakan masker.
"Kalau kita di lapangan saat operasi tiap hari, tingkat kepatuhan masyarakat sudah tinggi. Ada satu-dua orang yang tak pakai masker, tapi kita berikan edukasi," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (29/12).
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jabar periode 21-27 Desember 2020, empat daerah di Jabar berstatus zona merah atau risiko tinggi. Keempat daerah tersebut adalah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang, Kota Depok, dan Kota Tasikmalaya. Sementara itu, sebanyak 18 daerah berstatus zona oranye (risiko sedang), sedangkan lima daerah berstatus zona kuning (risiko rendah).
Ia menambahkan, berdasarkan data dari aplikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk tingkat kepatuhan memakai masker, Kabupaten Subang menjadi daerah yang paling patuh di Jabar dengan angka 86,59 persen. "Kepatuhan memakai masker paling rendah ada di Kabupaten Pangandaran, 55,42 persen," kata dia dilansir dari laman resmi Humas Pemprov Jabar.
Sementara untuk tingkat kepatuhan jaga jarak yang paling tinggi disiplinnya adalah Kota Cimahi, 91,52 persen. Sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Tasikmalaya, yaitu 43,17 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika