Selasa 29 Dec 2020 16:40 WIB

Pemkot Siapkan RS Darurat Covid-19 di Solo Techno Park

Saat ini rumah sakit milik Pemkot Solo sudah penuh untuk pasien Covid-19.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemudik menggunakan telepon genggam saat menghuni tempat karantina khusus di Solo Technopark, Jebres, Solo, Senin (28/12/2020). Pemerintah Kota Solo menyiapkan tempat tersebut untuk lokasi karantina bagi pemudik yang datang dari luar kota Solo guna mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Pemudik menggunakan telepon genggam saat menghuni tempat karantina khusus di Solo Technopark, Jebres, Solo, Senin (28/12/2020). Pemerintah Kota Solo menyiapkan tempat tersebut untuk lokasi karantina bagi pemudik yang datang dari luar kota Solo guna mencegah penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan salah satu gedung di Solo Techno Park (STP) sebagai rumah sakit (RS) darurat khusus pasien Covid-19 bergejala. Saat ini rumah sakit milik Pemkot Solo sudah penuh untuk pasien Covid-19.

Baca Juga

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, RSUD Ngipang dan RSUD Bung Karno sudah 100 persen dipakai untuk penanganan pasien Covid-19. Kapasitas RSUD Bung Karno sudah terpakai 80 persen, hanya tinggal 20 persen.

"Makanya kami mau persiapan buat lagi rumah sakit darurat di Solo Techno Park, gedung bangunan biru yang utara. Ini baru dihitung Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) untuk kebutuhan dan sebagainya," kata dia, kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (29/12).

Menurutnya, pertimbangan rumah sakit darurat menggunakan gedung di STP karena ruangannya tinggal menunggu listrik masuk, pendingin ruangan sudah ada. Kemudian, tinggal mendata kebutuhan alat kesehatan apa saja. Selain itu, kapasitas gedung tersebut diperkirakan bisa menampung 200 pasien.

"Januari belum siap. Tapi yang penting rumah sakit Pemkot sudah siap," imbuhnya.

Rumah sakit darurat tersebut direncanakan tidak hanya menerima warga Solo, melainkan juga sekitar Solo. Rumah sakit darurat tersebut untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang semakin tinggi di wilayah Solo Raya.

Terkait tenaga kesehatan yang akan melayani pasien di rumah sakit darurat nantinya, Wali Kota menyebut Pemkot akan menggelar rekrutmen relawan tenaga kesehatan. Diprioritaskan perawat atau dokter yang sudah memiliki surat tanda registrasi (STR). Selain itu, Pemkot juga akan mengambil tenaga kesehatan dari puskesmas yang ada di Solo masing-masing satu atau dua orang.

"Perawat atau dokter yang sudah punya STR mestinya siap kerja. Biasanya kalau tenaga kesehatan tidak butuh waktu lama karena dalam keseharian sudah praktik, apalagi yang sudah punya STR," ucap dia.

Sementara bagi pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) diperbolehkan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan syarat rumahnya memiliki beberapa kamar. Jika rumah pasien dinilai tidak memadai untuk isolasi mandiri, maka akan ditarik oleh Pemkot untuk menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah kasus terkonfirmasi positif secara kumulatif hingga Senin (28/12) mencapai 4.546 orang. Secara rinci, 3.041 orang dinyatakan sembuh/pulang, 1.036 orang menjalani isolasi mandiri, 229 pasien dirawat inap, dan 240 orang meninggal dunia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement