REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aparat TNI dan Polri melakukan pengecekan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (30/12). Hasil dari pengecekan itu, aparat memutuskan untuk menutup sementara aktivitas wisata di Gunung Galunggung.
Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, penerapan protokol kesehatan dinilai sulit dilakukan di destinasi wisata Gunung Galunggung. Sebab, dalam sepekan terakhir, kunjungan wisatawan ke tempat itu cukup tinggi, yaitu rata-rata 600 orang per harinya.
"Kita putuskan bersama gugus tugas untuk menutup objyek wisata (Gunung) Galunggung," kata dia, Rabu.
Penutupan Gunung Galunggung dilakukan mulai Kamis (31/12) hingga Ahad (3/1). Aktivitas di destinasi wisata itu diberbolehkan kembali beroperasi pada Senin (4/1).
Menurut Doni, penutupan itu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya kerumunan saat libur tahun baru. Sebab, diprediksi akan banyak wisatawan yang memanfaatkan libur tahun baru untuk berkunjung ke Gunung Galunggung.
"Masyarakat disarankan berlibur di rumah," kata dia.
Ia meminta masyarakat memaklumi keputusan penutupan yang dapat dibilang mendadak itu. Sebab, menurut dia, penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya cukup tinggi.
"Kita ingin mencegah terjadinya klaster baru saat liburan," kata dia.