Senin 13 Mar 2023 21:17 WIB

Aktivitas Wisata di Gunung Galunggung Tasikmalaya Tetap Normal Pascalongsor

Site Manager Galunggung imbau pengunjung yang datang tak perlu khawatir

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kondisi dinding Gunung Galunggung yang mengalami longsor pada Ahad (12/3/2023). Aktivitas wisata di Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya diklaim masih normal hingga Senin (13/3/2023). Longsor yang terjadi pada Ahad (12/3/2023) di dinding kawah gunung dengan ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu dinilai tak mengganggu aktivitas warga dan wisatawan.
Foto: Dok. BPBD Kabupaten Tasikmalaya.
Kondisi dinding Gunung Galunggung yang mengalami longsor pada Ahad (12/3/2023). Aktivitas wisata di Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya diklaim masih normal hingga Senin (13/3/2023). Longsor yang terjadi pada Ahad (12/3/2023) di dinding kawah gunung dengan ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu dinilai tak mengganggu aktivitas warga dan wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aktivitas wisata di Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya diklaim masih normal hingga Senin (13/3/2023). Longsor yang terjadi pada Ahad (12/3/2023) di dinding kawah gunung dengan ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu dinilai tak mengganggu aktivitas warga dan wisatawan. 

"Aktivitas wisata masih normal. Kami juga imbau pengunjung yang mau datang tak perlu khawatir, karena kondisi Gunung Galunggung masih aman," kata Site Manager Gunung Galunggung, Sumarsono, saat dikonfirmasi Republika, Senin siang.

Menurut dia, lokasi longsoran itu berada di bekas tanah longsor yang terjadi pada 2017. Material sisa longsoran sekitar enam tahun silam kembali berguguran masuk ke dalam kawah Gunung Galunggung. 

Sumarsono mengungkapkan, longsor di dinding kawah Gunung Galunggung sebenarnya hampir terjadi setiap hari. Itu diketahui dari suara gemuruh yang terdengar oleh para petugas.

"Namun, biasanya volume longsoran kecil. Hanya terdengar suara saja, visualnya tidak nampak. Kemarin itu dua atau tiga kali lipat dari biasanya," ujar dia 

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, longsoran besar di dinding kawah Gunung Galunggung terjadi sebanyak dua kali, yang ditandai oleh suara gemuruh yang kencang. Pertama, lonsor terjadi pada Sabtu (11/3/2023) pada sekitar pukul 23.00 WIB. Kedua, longsoran terjadi pada Ahad (12/3/2023) sekitar pukul 05.00 WIB. 

Namun, setelah diamati oleh tim vulkanologi, longsoran itu tak memiliki keterkaitan dengan aktivitas Gunung Galunggung. "Tadi juga sudah ada tim vulkanologi sudah datang ke lokasi melakukan pemantauan, tidak ada peningkatan aktivitas gunung api. Jadi aktivitas wisata sejauh ini masih aman," ujar Sumarsono. 

Meski demikian, pihaknya akan tetap mewaspadai kejadian longsoran susulan. Karena itu, mengacu rekomendasi dari tim vulkanologi, pengunjung yang datang tidak diperbolehkan turun ke dasar kawah.

"Itu memang sudah dilarang dari dulu. Kami juga telah memberi rambu-rambu terkait," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement