Jumat 01 Jan 2021 10:59 WIB

MUI: Tahun Baru dengan Muhasabah, Muraqabah dan Mujahadah

Lebih baik menyambut tahun baru dengan mengevaluasi diri.

Majelis Ulama Indonesia
Majelis Ulama Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Belitung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak warga Muslim menyambut tahun baru dengan 3M (muhasabah, muraqabah, dan mujahadah).

Sekretaris MUI Belitung Ramansyah menjelaskan bahwa muhasabah artinya melakukan evaluasi, muraqabah maknanya mendekatkan diri kepada Allah Swt, dan mujahadah artinya menanamkan kesungguhan dalam beribadah.

"Jangan berlebihan, apalagi terlalu bereuforia dalam menyambut tahun baru, apalagi saat ini dalam suasana pandemi Covid-19," katanya.

Ia mengatakan bahwa lebih baik menyambut tahun baru dengan mengevaluasi diri. "Merenung kembali sejauh mana amal baik yang telah kita lakukan selama satu tahun yang sudah dilalui," katanya.

Dia juga mengemukakan pentingnya meniatkan diri untuk meningkatkan kualitas ibadah guna mendekakan diri kepada Allah Swt.

"Mungkin selama ini kita selalu lalai dalam beribadah jadi kita perbaiki untuk lebih dekat Allah Swt," katanya.

Selanjutnya, dia mengajak warga Muslim melakukan mujahadah, bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah kepada Allah Swt. Ramasnyah juga mendorong warga mematuhi anjuran pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19.

"Masyarakat diharapkan tetap mematuhi imbauan pemerintah yaitu menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement