Ahad 03 Jan 2021 09:23 WIB

Pemkot Surabaya Masih Kaji Pembelajaran Tatap Muka

Mengembalikan lagi pembelajaran tatap muka tidak mudah di saat pandemi belum selesai

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Indira Rezkisari
Murid SMP Negeri 1 Surabaya mengikuti pelaksanaan tes usap (swab) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/11/2020). Pelaksanaan tes usap yang diselenggarakan secara serentak oleh pemerintah Kota Surabaya untuk pelajar di 18 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut sebagai bentuk persiapan rencana sekolah tatap muka untuk jenjang SMP pada awal Desember mendatang.
Foto: MOCH ASIM/ANTARA
Murid SMP Negeri 1 Surabaya mengikuti pelaksanaan tes usap (swab) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/11/2020). Pelaksanaan tes usap yang diselenggarakan secara serentak oleh pemerintah Kota Surabaya untuk pelajar di 18 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut sebagai bentuk persiapan rencana sekolah tatap muka untuk jenjang SMP pada awal Desember mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo, mengatakan masih mempertimbangkan apakah kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sejatinya dimulai Januari 2021 dilaksanakan tepat waktu atau kembali ditunda. Supomo menuturkan, ada beberapa alasan rencana PTM kembali harus melewati hitung-hitungan matang. Salah satunya karena kasus Covid-19 yang terus meningkat.

"Kami masih menimbang-nimbang kemungkinan (PTM) untuk dibuka kembali," kata Supomo dikonfirmasi Ahad (3/12).

Baca Juga

Supomo mengatakan, untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka dalam kondisi pandemi Covid-19 tak semudah membalikkan telapak tangan. Artinya, kata dia, perlu memperhatikan beberapa aspek untuk dikoordinasikan dengan pihak terkait seperti komite sekolah, wali murid, pemerintah daerah, hingga pihak terkait lainnya.

Supomo belum bisa memastikan kapan pembelajaran tatap muka akan kembali digelar. Meskipun Surabaya telah menggelar simulasi pembelajaran tatap muka di beberapa sekolah, namun Pemkot masih menunggu analisa dari Satgas Covid-19.

"Sambil melihat analisa dari Satgas Covid-19," ujarnya.

Supomo menyatakan, untuk saat ini, sekolah jarak jauh atau daring masih menjadi alternatif dalam proses belajar mengajar kepada para siswa. Artinya, kata Supomo, pembelajaran tatap muka kemungkinan kembali ditunda sambil melihat perkembangan penyebaran Covid-19.

"Pertimbangan itu, selanjutnya kami mengambil kesimpulan, mungkin diundur sambil melihat perkembangan," kata dia.

Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto, mengungkapkan kajian perihal persiapan sekolah tatap muka atau PTM dilakukan secara mendalam. Ia menyebut, Pemkot Surabaya juga akan melibatkan akademisi hingga epidemiolog.

"Juga melibatkan para pakar, akademisi dan termasuk epidemiolog. Faktor lain juga akan dikaji semua, sehingga nanti akan terlihat hasil kajian, memungkinkan tatap muka atau tidak," kata Irvan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement