REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk mencatatkan rata-rata harian jumlah transaksi online naik 78,3 persen periode November 2020. Kenaikan tersebut disebabkan kebiasaan masyarakat saat masa pandemi Covid-19.
Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan jumlah nasabah yang menggunakan transaksi melalui ATM, cabang, dan mobile banking tercatat masing-masing rata-rata transaksi harian di ATM mencapai 2,4 juta transaksi, kantor cabang sebesar 253 ribu transaksi, dan mobile banking sebesar 759 ribu transaksi periode Januari hingga November 2020.
“Sejalan dengan teknologi digital yang semakin berkembang dan menjadi tulang punggung transaksi keuangan, BNI terus mengembangkan channel transaksi digital untuk kemudahan dan kenyamanan transaksi nasabah,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Senin (4/1).
Menurutnya saat ini penggunaan mobile banking, kebutuhan layanan perbankan yang utama, seperti pembukaan rekening, payment, purchasing dan transfer telah dapat diakses oleh nasabah dengan mudah, kapanpun dan dimanapun. Mobile banking BNI menjadi banking channel dominan bagi nasabah.
Kendati demikian, pihaknya masih melihat keberadaan kantor cabang masih diperlukan. Hal ini untuk mengakomodir kebutuhan-kebutuhan nasabah seperti kliring, RTGS, garansi bank, penukaran mata uang asing, transaksi tunai dengan jumlah besar hingga safe deposit box.
“Rata-rata harian jumlah transaksi, telah terjadi penurunan transaksi di kantor cabang sebesar 0,6 persen.Per 2020, BNI mencatat jumlah outlet BNI mencapai 2.346 unit,” ucapnya.