REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Angka inflasi Kota Solo mengalami kenaikan pada pergantian tahun. Pada Desember 2020, yaitu mencapai 0,32 persen atau meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen.
"Pada inflasi bulan Desember tersebut untuk indeks harga konsumen sebesar 104,61. Inflasi ini disebabkan adanya kenaikan harga-harga karena angka indeks harga konsumen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta Totok Tavirijanto.
Ia mengatakan untuk kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 1,21 persen serta kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,03 persen. Sedangkan untuk kelompok kesehatan naik 0,48 persen, kelompok transportasi naik 0,08 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,02 persen.
Dari sisi komoditas, dikatakannya, yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan sumbangan terhadap inflasi di antaranya telur ayam ras, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras. Sebaliknya, berdasarkan data, untuk komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi di antaranya bawang merah dan bawang putih.
Dengan besaran angka inflasi tersebut, dikatakannya, laju inflasi tahun kalender Januari-Desember 2020 di Kota Solo sebesar 1,38 persen. Sementara itu, dari enam kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Desember 2020 tercatat seluruhnya mengalami inflasi.
BPS mencatat untuk inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar 0,56 persen, diikuti Kota Semarang sebesar 0,49 persen. Selanjutnya, di Kota Kudus mengalami inflasi sebesar 0,42 persen, Kota Cilacap sebesar 0,35 persen, Kota Purwokerto sebesar 0,33 persen, dan Kota Surakarta sebesar 0,32 persen.