REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah merespons penemuan drone berjenis seaglider oleh nelayan di Kabupaten Kepulauan Selayar. Saat ini drone atau unmanned underwater vehicle (UUV) tersebut sudah dibawa ke Jakarta untuk dipelajari.
"Saya mau sampaikan, awalnya itu ditemukan oleh nelayan, terus diserahkan ke Angkatan Laut," kata Nurdin Abdullah usai meninjau penyimpanan vaksin Covid-19 di Makassar, Selasa (5/1).
Seaglider yang ditemukan itu telah diserahkan ke Lantamal VI Makassar untuk dikaji dan diteliti. Ia juga mempertanyakan apa tujuan dari hadirnya Seaglider ini dan siapa pihak yang menempatkan di Selayar.
Nurdin menjelaskan drone jenis Seaglider kerap dipergunakan untuk penelitian oseanografi atau ilmu tentang samudra atau lautan. "Pertanyaannya, ini murni untuk penelitian atau ada tujuan-tujuan tertentu, ini juga belum kita tahu. Kedua, siapa yang menempatkan kita juga belum tahu, jadi kita tidak boleh menuduh dulu. Kita tunggu sampai kajian ini selesai," sebutnya.
Lanjutnya, Seaglider ini setelah diteliti dan dibandingkan produknya mirip dengan buatan China. Tapi ia tidak bisa memastikan Seaglider adalah milik China.
"Ini ada kemiripan dengan produk China, tetapi kita belum bisa menuduh bahwa ini yang meletakkan China, kita belum tahu. Apakah orientasi penelitian dan sebagainya," ucapnya.
Ia juga mengaku bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel terkait hal ini belum melayangkan surat protes ke pihak manapun.