REPUBLIKA.CO.ID, SANGGAU -- Ruas Jalan Trans-Kalimantan penghubung Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Timur (Kaltim) di kilometer 2 (Pal 2), Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalbar mengalami longsor. Akibatnya sebuah rumah yang berada di tepi jalan tersebut roboh terbawa longsor.
Longsor tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, Ahad (10/1) WIB. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun Dadang (52 tahun), pemilik rumah korban longsor mengalami luka ringan (lecet) dan kerugian di perkirakan puluhan juta rupiah.
"Ada beberapa barang bisa diselamatkan, karena sudah ada bunyi kayu berderak gitu, maka Pak Dadang pemilik rumah sempat memindahkan barang-barangnya. Pak Dadang hanya luka lecet saja," kata Kepala Desa Pedalaman Sunarto di lokasi longsor di Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Senin (11/11) pagi WIB.
Menurut Sunarto, bencana longsor itu cukup membahayakan pengendara. Pasalnya, hampir separuh badan jalan Trans-Kalimantan penghubung Kabupaten Ketapang, Kalbar hingga Kaltim itu terkena longsor. Pantauan di lapangan, akibat longsor itu satu tiang listrik tumbang, kemudian kabel optik bawah tanah jaringan seluler ikut terputus.
Saat ini, di lokasi kejadian telah terpasang garis polisi, agar para pengendara berhati-hati saat melintas. Selain itu, ramai warga setempat mendatangi lokasi kejadian, hanya untuk melihat dari dekat dan mengabadikan kondisi tanah dan rumah yang longsor tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, Siron mengatakan, pihaknya segera mengidentifikasi dan meninjau langsung ke lokasi kejadian tanah longsor. Kemudian, petugas menetapkan korban yang terkena kena longsor serta kordinasi dengan dinas terkait untuk menangani logistik yang terkena musibah.
"Yang jelas kami akan ke lokasi kejadian, mengidentifikasi kejadian dan korban serta berkoordinasi dengan instansi lainya terkait logistik bantuan untuk korban yang terkena longsor," kata Siron.