Planet itu terbilang berukuran kecil, dengan radius hanya satu setengah kali radius Bumi. Akibatnya, reduksi cahaya yang ditimbulkannya sangat kecil, hanya 0,025 persen dari kecerahan bintang. Para astronom IfA memperhatikan perubahan intensitas ini dan menggunakan Spektrometer Echelle Resolusi Tinggi Keck Observatory untuk mengkonfirmasi keberadaan planet tersebut.
Dengan mengukur goyangan bintang yang disebabkan oleh gravitasi planet, mereka dapat menyimpulkan bahwa planet tersebut memiliki massa tiga kali lipat Bumi. Menggabungkan massa ini dengan radius yang ditentukan dari transit, tim menyimpulkan planet tersebut kemungkinan besar berbatu, mungkin dengan kandungan besi lebih sedikit dari Bumi.
Diketahui, TOI-561 memiliki setidaknya dua planet lain yang transit di bintang. Keduanya memiliki radius sekitar dua kali Bumi dan terlalu besar dan bermassa rendah untuk menjadi batuan.