Selasa 12 Jan 2021 17:11 WIB

BIN Swab Test Warga di Kecamatan Makasar

Penyebaran virus Covid 19 di kecamtan ini tergolong yang tertinggi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan mendata warga yang akan menjalani tes Swab Covid-19.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas kesehatan mendata warga yang akan menjalani tes Swab Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen negara (BIN) melaksanakan tes usap atau swab massal kepada warga masyarakat di Kantor Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. BIN mengerahkan 25 tenaga medis dengan 100-150 alat tes usap untuk mendeteksi Covid-19 terhadap warga dari 10 RW tertinggi penyebaran virus tersebut di Kecamatan Makasar.

"Kunci utama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ialah disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujar Koordinator Lapangan Mobile Laboratorium Covid-19 BIN, Kolonel Inf Budi Santoso, dalam keterangan pers, Selasa (12/1).

Dia mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mempercepat penanganan Covid-19 sebagaimana arahan dari Kepala BIN, Jenderal (purn) Budi Gunawan. Kegiatan tersebut dimulai pagi ini pukul 08.00 WIB. Warga Kecamatan Makasar, termasuk petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) mulai berdatangan menuju lokasi kegiatan.

Budi menerangkan, langkah tes yang diinisiasi oleh medical intelijen BIN melalui tes cepat dan tes usap tersebut tidak akan berarti apabila masyarakat tidak patuh serta menjalankan protokol kesehatan. Protokol kesehatan sendiri terus dianjurkan oleh pemerintah sebagai upaya menyetop penyebaran virus tersebut.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement