REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti turut buka suara perihal film animasi Nussa, yang sempat mengalami tudingan memuat konten radikal dan intoleran. Menurut Retno, dalam cuplikan trailer Film Nussa tidak ada hal seperti yang dituduhkan.
"Kalau melihat trailernya sih tidak ada ucapan atau kata-kata dalam dialog yang mengarah pada mengajarkan radikalisasi maupun anti keberagaman," kata Retno, Selasa (12/1).
Barangkali ujarnya, isu keberagaman yang dinilai pihak kontra dari segi pakaian pemeran utamanya yang menggunakan gamis dan adiknya yang mengenakan jilbab. Serta teman sekolah dan ibu Nussa yang juga menggunakan kerudung.
"Mungkin perlu didalami ke produser dan penulis skrip, apakah film ini memang segmen yang disasar adalah yang beragama Islam atau bagaimana. Karena kalau pesan moral film ini bagus untuk anak dan memunculkan karakter positif, maka seharusnya segmennya semua anak Indonesia, tanpa melihat agamanya," terang Retno.
"Semoga di film utuhnya ada pemeran lain yang berbeda agama dan mereka saling menghormati. Kalau lihat Ipin Upin kan penuh dengan warna keberagaman ya, bahkan ada yang Chinese, India, meski pemeran utama Ipin Upin dalam film dikisahkan beragama Islam. Film layar lebar untuk anak patut diapresiasi karena sudah jarang," tambah Retno.
BACA JUGA: Cek Fakta: Ratusan Santri Pingsan Setelah Divaksin Covid-19?