Rabu 13 Jan 2021 21:36 WIB

Buku Khutbah Jumat Soal Covid Perlu Libatkan Tim yang Paham

Buku khutbah Jumat berisi imbauan kepada umat untuk menanggulangi covid-19.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Buku Khutbah Jumat Soal Covid Perlu Libatkan Tim yang Paham. Foto: Suasana saat khutbah pada shalat Jumat.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Buku Khutbah Jumat Soal Covid Perlu Libatkan Tim yang Paham. Foto: Suasana saat khutbah pada shalat Jumat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Cholil Nafis, mengapresiasi inisiatif Kementerian Agama Kabupaten Rembang menerbitkan buku khutbah Jumat soal penanggulangan Covid-19. Namun dia memberikan catatan agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

"Ya itu inisiatif yang baik. Namun perlu lebih hati-hati soal materinya. Khawatir ada yang salah khususnya soal aspek sains dari vaksin," tutur dia kepada Republika, Rabu (13/1).

Baca Juga

Karena itu, menurut Kiai Cholil, dalam tim penyusunan buku tersebut, harus ada orang yang memiliki kompetensi dan memahami tentang vaksin dan Covid-19. "Perlu ada orang yang mengerti tentang vaksin dan corona agar masyarakat lebih komprehensif memahaminya," ucapnya.

Di sisi lain, kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, sebagaimana dilansir di laman resmi Kementerian Agama, telah mendistribusikan buku khutbah Jumat dengan tema penanggulangan Covid19 ke 585 Masjid di Rembang. Masjid tersebut terdiri atas Masjid Jami', Masjid Besar maupun Masjid Agung.

Penerbitan buku ini merupakan tindak lanjut koordinasi dengan Forkompinda beberapa waktu lalu sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid19 di Kabupaten Rembang. Penerbitan buku ini bekerjasama dengan ormas agama, yaitu MUI, Pimpinan Daerah (PD) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Rembang, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang, PCNU Lasem dan PD Muhammadiyah Rembang.

Buku khutbah ini memiliki tebal 40 halaman dan berisi tentang imbauan-imbauan kepada muslimin untuk secara aktif turut menanggulangi Covid-19. Dengan peran aktif para khatib untuk memberikan ceramah kepada masyarakat, angka perkembangan pasien terpapar Covid di Kabupaten Rembang diharapkan semakin menurun hingga terbebas dari status zona merah. Selain itu juga mendoakan masyarakat yang terpapar Covid-19, baik yang masih sakit atau yang meninggal dunia.

Beberapa pengisi khutbah Jumat tersebut antara lain Ketua Umum MUI Kabupaten Rembang, KH. Muhammad Munib Muslich, Ketua MUI Kabupaten Rembang, KH. Atho'illah Muslim, Ketua PCNU Rembang, KH Achmad Sunarto, Ketua PD. Muhammadiyah Kabupaten Rembang, KH. Anshori Sholeh, Ketua PD DMI Kabupaten Rembang, KH. Musthofa, dan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement