REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gigi tonggos merupakan salah satu bentuk maloklusi di mana posisi gigi bagian atas tampak lebih maju dibandingkan bagian bawah. Bila tak diperbaiki, kondisi ini dapat mempengaruhi dua hal.
"Ada dua faktor, ada estetika dan fungsi," jelas dokter spesialis ortodonsia konsultan di Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah - Puri Indah drg Benny Mulyono Soegiharto MSc MOrthRCS PhD SpOrt (K), dalam diskusi dengan media yang diselenggarakan RS Pondok Indah Group.
Terkait estetika, pengaruh gigi tonggos cenderung bersifat abstrak dan subjektif. Sebagian orang dengan gigi tonggos mungkin merasa baik-baik saja dengan penampilan mereka.
Sedangkan sebagian lainnya mungkin merasa terganggu dengan bentuk giginya. Bila seseorang dengan gigi tonggos merasakan hal ini dan ingin memperbaiki bentuk giginya, perawatan ortodonti dapat menjadi solusi.
"Untuk memperbaiki struktur gigi, medianya harus menggunakan perawatan ortodonti," kata drg Benny.
Terkait fungsi, posisi gigi bagian atas dan bagian bawah yang baik memungkinkan seseorang untuk menggigit dengan baik pula. Pada kasus gigi tonggos, posisi gigi bagian atas dan bawah yang tidak selaras dapat mengganggu fungsi pengunyahan. Pada beberapa kasus, gusi di dekat langit-langit mulut juga bahkan bisa ikut terdampak.
"Kalau tidak diperbaiki, ibaratnya, fungsi pengunyahan tidak bisa sempurna," ujar drg Benny.