Selasa 22 Dec 2015 07:48 WIB

Agar Giginya Bagus, Jangan Biarkan Anak Biasa Gigit Kuku

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Kebiasaan menjulurkan lidah dan menggigit kuku dapat membuat gigi tumbuh menonjol dan merenggang.
Foto: pixabay
Kebiasaan menjulurkan lidah dan menggigit kuku dapat membuat gigi tumbuh menonjol dan merenggang.

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu alasan mengapa seseorang ingin memasang kawat gigi adalah akibat giginya berantakan dan tumbuh tidak beraturan. Gigi yang berantakan jelas dapat mengurangi nilai estetika ketika tersenyum, serta tak jarang juga mengganggu ketika mengunyah makanan.

Struktur gigi yang tidak beraturan tersebut bisa diakibatkan oleh berbagai faktor, yakni lingkungan, keturunan serta faktor kebiasaan. Menurut drg. Dwi Anie Lestari, Sp.Ort faktor lingkungan biasanya muncul ketika pada masa kanak-kanak seseorang sering pilek, sehingga sangat nyaman saat bernapas lewat mulut.

"Ketika bernapas lewat mulut, otomatis mulut anak menganga sehingga meningkatkan risiko memiliki gigi tonggos yang tidak beraturan. Selain itu, penting pula memperhatikan kebiasaan anak yang kerap menganga ketika serius menonton televisi. Biasanya struktur gigi depan mereka cenderung maju ke depan," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, faktor pendukung lainnya adalah faktor genetik atau keturunan yang membuat struktur rahang dan gigi tumbuh kecil-kecil dan tidak beraturan. Serta faktor kebiasaan, seperti menghisap jempol, terlalu lama minum susu dari botol sehingga menimbulkan efek lain seperti menjulurkan lidah ketika berbicara.

"Kebiasaan menjulurkan lidah dan menggigit kuku dapat membuat gigi tumbuh menonjol dan merenggang. Sayangnya, hal ini tidak banyak disadari oleh para orang tua maupun masyarakat awam," lanjutnya.

Untuk itu, menurutnya sangat penting bagi para orang tua untuk selalu memeriksakan kesehatan gigi sang anak ke dokter sedini mungkin. Hal ini berguna untuk mencegah masalah malokusi pada gigi sang anak di kemudian hari, yang membuat mereka terpaksa menggunakan kawat gigi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement