Jumat 15 Jan 2021 10:40 WIB

PLTB Bakal Dibangun di Banyuwangi

Rencana pembangunan PLTB di Banyuwangi merupakan bagian dari program EBT

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Kabupaten Banyuwangi akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)  yang akan dibangun oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui anak usahanya, PT Indonesia power. Banyuwangi memiliki potensi angin atau bayu cukup baik sehingga memenuhi persyaratan pembangunan PLTB.
Foto: istimewa
Kabupaten Banyuwangi akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang akan dibangun oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui anak usahanya, PT Indonesia power. Banyuwangi memiliki potensi angin atau bayu cukup baik sehingga memenuhi persyaratan pembangunan PLTB.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI--Kabupaten Banyuwangi akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)  yang akan dibangun oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melalui anak usahanya, PT Indonesia power. Banyuwangi memiliki potensi angin atau bayu cukup baik sehingga memenuhi persyaratan pembangunan PLTB.

Wacana pembangunan PLTB di Banyuwangi telah dimatangkan melalui rapat virtual antara Pemkab Banyuwangi dan PT Indonesia Power, Kamis (14/1). Pertemuan ini merupakan kelanjutan dan rencana PLN mengembangkan PLTB di Banyuwangi yang telah disampaikan sejak 2020.

Vice President Project Development 3, PT Indonesia Power, Henry Asdayoka Putra menyatakan, rencana pembangunan PLTB di Banyuwangi merupakan bagian dari program Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Henry berharap, keberadaan PLTB dapat membantu mengurangi penggunaan energi fossil dan emisi karbon monoksida. "Ini merupakan program pemerintah untuk mencapai bauran energi listrik yang ramah lingkungan sebesar 23 persen di 2025,” ucap Hendry dalam keterangan resmi, Jumat (15/1).

Pembangunan PLTB di Banyuwangi akan dimulai pada 2021 dengan kapasitas 50 megawatt (MW). Pengembangan PLTB berskala besar di Banyuwangi akan menjadi yang pertama di Pulau Jawa. Selain sebagai proyek energi, PLTB bisa menjadi ikon yang bakal mendukung sektor pariwisata."Oleh sebab itu, kami meminta dukungan Pemkab Banyuwangi agar kami dapat memberikan kontribusi bagi Indonesia melalui PLTB," jelas dia.

Di kesempatan serupa, Manager Business Development 1, Adi Hirlan Effendi menjelaskan, alasan Banyuwangi dapat terpilih sebagai lokasi pembangunan PLTB. Hal ini karena memiliki angin yang sangat potensial, khususnya di Kecamatan Wongsorejo. Berdasarkan hasil studinya, wilayah ini memiliki kecepatan angin 6,7 meter per detik.

Tak hanya itu, kecepatan angin rata-rata sementara dari pemasangan metmast tower setinggi 120 meter di Wongsorejo menunjukkan angka 8,3 meter per detik. Menurut Adi, rata-rata kecepatan angin termasuk kategori sangat bagus. Jika satu turbin menghasilkan 4,2 MW, maka dalam setahun PLTB bisa memproduksi listik sebesar 170,3 gigawatt hour (GWh).

Mendengar wacana tersebut, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengaku sangat menyambut baik pembangunan PLTB di daerahnya. Apalagi PLTB dapat menjadi pusat edukasi tentang energi baru terbarukan bagi generasi muda. Dengan demikian, kesadaran menggunakan energi baru terbarukan semakin tinggi.

Anas meminta pembangunan PLTB nantinya tidak meninggalkan unsur kearifan lokal yang menjadi identitas daerah. Hal ini sesuai dengan prinsipnya dalam membangun Banyuwangi selama 10 tahun terakhir. Setiap pembangunan harus menyertakan unsur kearifan lokal, termasuk dalam arsitekturnya. "Ini adalah upaya kami menitipkan peradaban daerah, khususnya budaya lokal ke dalam perkembangan ekonomi,” kata dia.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement