Jumat 15 Jan 2021 15:36 WIB

16 Korban Longsor Sumedang Belum Ditemukan

Sejauh ini, tim SAR telah menemukan dan mengevakuasi 24 korban longsor Sumedang.

Petugas PMI Kabupaten Sumedang membawa jenazah korban bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Hingga siang hari di hari keenam pencarian, tim SAR gabungan telah menemukan 24 korban bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (9/1) lalu, sementara 16 korban lainnya masih dalam pencarian.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petugas PMI Kabupaten Sumedang membawa jenazah korban bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Hingga siang hari di hari keenam pencarian, tim SAR gabungan telah menemukan 24 korban bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (9/1) lalu, sementara 16 korban lainnya masih dalam pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap 16 korban yang diduga masih tertimbun longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Tim sejauh ini berhasil menemukan dan mengevakuasi 24 korban longsor.

"Sesuai SOP, kita memiliki waktu tujuh hari untuk pencarian," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah kepada Republika.co.id, Jumat (15/1).

Baca Juga

Jika mengacu pada SOP, kata Deden, tim SAR masih memiliki satu hari lagi (Sabtu, 16/1) untuk melakukan pencarian korban. Namun demikian, imbuh dia, pihaknya akan melakukan evaluasi terebih dulu untuk langkah selanjutnya.

"Nanti kita akan evaluasi selanjutnya. Mungkin, mengusulkan penambahan hari ke Basarnas,’’ ujar dia.

Hari ini, lanjut Deden, tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap 16 korban yang belum ditemukan. Ia mengatakan, pencarian hari ini difokuskan pada empat titik yang diduga menjadi tempat berkumpulnya warga sebelum bencana longsor terjadi.

"Kita fokuskan ke empat titik, area acara pesta pernikahan, lapangan voli, kawasan Masjid An-Nur, dan sebelah masjid," ujar dia.

Upaya pencarian, sambung Deden, terkendala faktor cuaca. Di lokasi tersebut, imbuh dia, sering kali turun hujan sehingga pencarian harus dihentikan. Namun, jika cuaca cerah, pencarian bisa dilakukan hingga tengah malam.

"Mudah-mudahan cuaca mendukung," cetus dia.

Sebagaimana diketahui, longsor melanda sebuah permukiman di  Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1) sekitar pukul 17.00. Dalam longsor pertama, belasan rumah warga tertimbuh longsor.

Sekitar pukul 19.30 WIB, terjadi longsor susulan atau kedua. Saat longsor susulan inilah banyak warga bersama petugas yang tengah mengevakuasi menjadi korban tertimbun longsor.

Sampai saat ini, sudah 24 korban meninggal dunia berhasil dievakuasi dan 16 lainnya masih dalam pencarian. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menyampaikan pesan belasungkawa terhadap korban tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Presiden juga memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk segera merelokasi korban yang rumahnya terdampak longsor.

"Untuk segera melakukan relokasi warga terdampak bencana tersebut," ujar Jokowi.

Presiden juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada menghadapi musim hujan yang masih berlangsung dengan risiko cuaca ekstrem. Jokowi mengingatkan potensi munculnya bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, longsor, hingga angin ribut.

"Dan selalu memperhatikan peringatan dini mengenai cuaca dari BMKG," kata Jokowi.

In Picture: Pencarian Korban Longsor Cimanggung, Sumedang, Berlanjut

photo
Petugas SAR gabungan melakukan pencarian korban bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Hingga pagi di hari keenam pencarian, tim SAR gabungan telah menemukan 22 korban bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (9/1) lalu. - (ANTARA/Raisan Al Farisi)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement