REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) menyebabkan 112.709 warga mengungsi. Sedangkan 27.111 rumah terendam dan merenggut lima korban jiwa.
Kepala Pusat Pengendali Operasi BNPB, Bambang Surya Putra, dalam taklimat media di Jakarta, Sabtu (16/1) mengatakan BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai untuk Provinsi Kalsel sebesar Rp 1 miliar. Begitu pula Kabupaten Banjar sebesar Rp 500 juta, Kabupaten Tapin sebesar Rp 500 juta, Kota Banjar Baru sebesar Rp 500 juta, Kabupaten Tabalong sebesar Rp 500 juta, Kabupaten Balangan sebesar Rp 500 juta, Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar Rp 500 juta, dan Kota Tanah Laut sebesar Rp 500 juta.
BNPB juga mendirikan lima tenda pengungsian, 100 tempat tidur, satu perahu lipat sepanjang 10 meter dengan mesin, pelampung. Juga disiapkan 100 makanan siap saji, serta makanan tambahan dan masker.
Banjir di Kalimantan Selatan terjadi di sejumlah wilayah, yakni Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Kota Banjar Baru, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Kota Tanah Laut. Banjir di Kabupaten Banjar menyebabkan 51.362 jiwa mengungsi dan 14.791 rumah terendam. Banjir di Kabupaten Tapin menyebabkan 1.777 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 112 rumah terendam.
Banjir di Kota Banjar Baru menyebabkan 622 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 296 rumah terendam. Banjir di Kabupaten Tabalong menyebabkan 180 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 92 rumah terendam.
Banjir di Kabupaten Balangan menyebabkan 11.816 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 3.571 rumah terendam, sedangkan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah menyebabkan lima korban jiwa dan 11.200 warga mengungsi, serta 64.400 warga terdampak. Banjir di Kota Tanah Laut menyebabkan 27.024 jiwa terdampak dan mengungsi, serta 8.249 rumah terendam.