REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina menyebut, membuat keputusan untuk menyelenggarakan pemilihan umum sebelum menggelar dialog nasional adalah sesuatu yang tidak benar. Hal itu disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu (16/1).
Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina juga menyebut, menggelar pemilu tidak akan menjamin berakhirnya perpecahan internal Palestina. Mereka mengatakan, dialog nasional lebih dibutuhkan demi kepentingan nasional.
“Dialog nasional harus menjadi prioritas demi untuk menangani berbagai masalah politik dan organisasi serta aturan kemitraan nasional,” tulis kelompok itu dalam pernyataan, yang dilansir kantor berita Turki, Anadolu, Ahad (17/1).
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, negaranya akan mengadakan pemilihan parlemen, presiden, dan Dewan Nasional. Keputusan itu pun ditandatangani olehnya pada Jumat (15/1).