Senin 18 Jan 2021 15:09 WIB

In Picture: Gelombang Pasang Tinggi Manado Hantam Kota Manado

Rep: Adwit B Pramono/ Red: Yogi Ardhi

Pengguna jalan melaju di samping sampah yang tercecer di sepanjang jalan pesisir pantai, Manado, Sulawesi Utara, Senin (18/1/2021). Ombak setinggi empat meter yang menerjang pesisir pantai Manado membawa tumpukan sampah serta merusak sejumlah lapak dan bangunan semi permanen milik warga. (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)

Seorang nelayan memeriksa perahunya yang rusak terhempas ombak di pesisir pantai di Manado, Sulawesi Utara, Senin (18/1/2021). Ombak setinggi empat meter yang menerjang pesisir pantai Manado membawa tumpukan sampah serta merusak sejumlah lapak dan bangunan semi permanen milik warga. (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)

Sejumlah warga melihat ombak tinggi yang menerjang pesisir kawasan bisnis di Kota Manado, Sulawesi Utara.. (FOTO : ADWIT B PRAMONO/ANTARA FOTO)

Sejumlah warga melihat ombak tinggi yang menerjang pesisir kawasan bisnis di Kota Manado, Sulawesi Utara, Ahad (17/1/2021). Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), siklon tropis Joshua dengan kecepatana angin delapan hingga 20 Knot mengakibatkan gelombang air laut dengan ketinggian 2,5 hingga empat meter. (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)

inline

REPUBLIKA.CO.ID. MANADO -- Ombak besar menghantam pesisir pantai Manado, Ahad (17/1) sore sampai malam. Hantaman ombak besar ini menyebabkan air laut masuk dan membanjiri kawasan bisnis Megamas dan Manado Town Square (Mantos).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan, banjir pesisir yang melanda Manado Sulawesi Utara itu bukan tsunami.

Superposisi gelombang tinggi dan pasang air laut di Manado diprakirakan masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan, sehingga masyarakat diimbau mewaspadai banjir pesisir di wilayah tersebut.

sumber : Antara Foto

Ikuti Whatsapp Channel Republika