REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Balai Taman Nasional (BTN) Komodo menyatakan, pihaknya akan membuat pagar pengaman di kampung Komodo. Pagar akan dibuat agar masyarakat di kampung bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih tenang. Namun, tetap diimbau waspada terhadap perilaku komodo yang memang sulit diprediksi itu.
"BTNK akan membuat pagar pengaman di Kampung Komodo untuk meminimalisir potensi interaksi membahayakan dari satwa liar bagi rutinitas harian masyarakat," kata Kepala BTN Komodo Lukita Awang, Senin (18/1).
Lukita juga mengatakan, pihaknya akan membiayai seluruh perawatan balita berusia 4,5 tahun berinisial F yang dirawat di RS Siloam karena digigit seekor komodo. Akibatnya, balita tersebut mengalami pergelangan tangan putus dan sebagian badannya luka-luka. Pihak BTN Komodo sudah menugaskan perwakilan untuk mendatangi korban dan keluarga korban untuk memberikan bantuan khusus tersebut.
"Kepala SPTN Wilayah II ditugaskan untuk mendatangi korban beserta keluarganya di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. BTNK akan memberikan bantuan khususnya terkait penanggulangan biaya perawatan di RS tersebut," katanya.
Lukita juga mengatakan bahwa usai kejadian, pada Sabtu (16/1) siang itu pihaknya sudah mengambil langkah antisipatif, yakni melakukan pendalaman informasi dari petugas resort di kampung komodo itu. Komodo yang menggigit balita itu saat ini juga sudah dievakuasi ke Resort Loh Sebita Pulau Komodo guna menghindari konflik satwa liar dengan manusia berkelanjutan serta mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.