REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penurunan berat badan tidak selalu harus dilakukan dengan diet yang ketat dan menyiksa. Dengan trik yang tepat, penurunan berat badan bisa dicapai dengan cara yang lebih menyenangkan.
Ahli gizi Jamie Wright mengatakan inti dari penurunan berat badan adalah defisit kalori. Defisit kalori ini tidak harus dicapai dengan penerapan diet restriksi yang "memusuhi" beragam jenis makanan.
"Tidak apa-apa untuk mengonsumsi (makanan seperti cokelat) sesekali, namun tidak menjadi kebiasaan sehari-hari," tambah ahli gizi Alex Thompson, seperti dilansir FitAndWell, Senin (18/1).
Setidaknya ada enam trik yang dapat membantu upaya penurunan berat badan tanpa diet yang ketat. Berikut ini adalah keenam trik tersebut.
Kontrol Porsi
Gunakan tangan untuk mengontrol porsi setiap kali makan. Dalam satu kali makan, porsi protein yang disarankan adalah sebesar telapak tangan. Anjuran prosu buah dan atau sayur juga sebesar satu telapak tangan.
Untuk karbohidrat kompleks atau gandum utuh, porsi yang disarankan adalah setengah telapak tangan. Sedangkan porsi sumber lemak sehat yang dianjurkan adalah sebesar ibu jari.
Prioritaskan Protein
Panduan porsi dengan telapak tangan akan secara alami membantu meningkatkan asupan protein selama menurunkan berat badan. Berdasarkan beberapa studi, pola makan tingi protein dapat meningkatkan pengeluaran energi istirahat.
Di samping itu, tubuh memerlkukan energi lebih banyak untuk memecah dan mencerna protein dibandingkan karbohidrat dan lemak. Hal ini dapat membantu tubuh membakar lebih banyak kalori.
Protein juga dapat membantu memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Tak hanya itu, protein juga dapat membantu menurunkan kadar hormon lapar bernama ghrelin.
Perpendek Jendela Makan
Coba untuk perpendek jendela makan atau waktu di mana pediet bisa makan dalam satu hari. Jamie merekomendasikan jendela makan selama enam jam per hari. Di momen jendela makan ini, penuhi berbagai kebutuhan asupan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan seimbang gizi.
Sebagai contoh, pediet bisa menerapkan jendela makan mulai dari jam 12.00 siang hingga jam 18.00 malam. Di luar jam ini, pediet tidak diperkenankan untuk menyantap makanan atau minuman yang berkalori. Akan tetapi, pediet masih bisa minum minuman tanpa kalori seperti air putih.
Bila enam jam jendela makan dirasa terlalu berat, durasinya bisa sedikit diperpanjang. Durasi jendela makan lain yang disarankan oleh Jamie adalah 10 jam.