REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi memburu pria berinisial AG (20-an tahun) karena diduga kuat merupakan provokator dalam aksi tawuran antar dua kelompok warga di Jalan Manggarai II, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (18/1) malam. AG diketahui merupakan God Father atau pentolan kelompok Tuyul.
"Sudah identifikasi provokatornya pria berinisial AG. Jadi memang dia ini yang dituakan di gengnya (kelompok Tuyul). God Father-lah julukannya," kata Kapolsek Tebet Kompol Budi Cahyono saat ditemui di Manggarai, Selasa (19/1).
Budi mengatakan, AG adalah otak di balik peristiwa pelemparan air seni yang menjadi pemicu tawuran. AG lah yang meminta tiga anggotanya melempar air seni dan melakukan pemukulan di lapak angkringan milik Rizki, anggota kelompok Gemtas.
"Sekarang masih kita kejar terus orangnya (AG). Dia sepertinya sudah tidak berada di sini (Manggarai) sepertinya," kata Budi.
Budi menambahkan, pihaknya juga telah meneliti data-data AG. Ternyata, AG diketahui merupakan seorang residivis kasus pencurian. Tawuran antara dua kelompok warga terjadi di Jalan Manggarai Utara II, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (18/1) malam. Untuk menghentikan tawuran itu, aparat kepolisian terpaksa melepaskan tembakan gas air mata.
Budi mengatakan, dua kelompok yang terlibat tawuran adalah kelompok Gemtas yang berdomisili di Manggarai Atas dan kelompok Tuyul yang berdomisili di Manggarai Bawah. Kedua kelompok itu sama-sama warga RW 04 Kelurahan Manggarai.
Tawuran itu, kata Budi, dipicu aksi pelemparan air seni dan pemukulan. Aksi itu bermula ketika tiga orang anggota kelompok Tuyul menggunakan satu sepeda motor mendatangi angkringan milik Rizki (18 tahun), anggota kelompok Gemtas, yang berlokasi di dekat Stasiun Manggarai, Senin sore. Ketiganya lantas melemparkan air kencing ke lapak angkringan itu dan memukuli Rizki.
"Pelaku pemukulan itu kita sudah ketahui yang inisialnya AA alias Gondrong. Dua orang lagi masih belum diketahui. Semuanya sedang kita buru" kata Budi.
Tak lama berselang usai pemukulan dan pelemparan air kencing itulah tawuran antar kelompok Gemtas dan Tuyul terjadi, Senin malam. Mereka saling lempar batu di Jalan Manggarai II.