Rabu 20 Jan 2021 05:16 WIB

Wiku: 154 Bencana Terjadi Selama Januari

Bencana alam, sudah merenggut 140 korban jiwa dan 776 orang luka-luka.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 154 bencana alam terjadi sejak 1 hingga 18 Januari. Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, mayoritas bencana alam yang terjadi di masa pandemi Covid-19 yakni berupa banjir, angin ribut, dan juga longsor.

“Dari sekian banyak bencana alam, sudah merenggut 140 korban jiwa dan 776 orang luka-luka,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.

Bencana alam disebabkan karena cuaca ekstrim dan tingginya curah hujan akhir-akhir ini sehingga menyebabkan banjir di beberapa tempat, seperti Malang dan Puncak Bogor. Wiku pun mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya mengingat secara geografis dan geologis, Indonesia merupakan daerah rawan bencana alam.

photo
Relawan BMH dan SAR Hidayatullah mengantarkan bantuan logistik untuk warga terdampak banjir di Kalsel dengan menggunakan rakit. - (Dok BMH)

“Sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan Kemendagri, pemerintah daerah juga diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan dan mengaktifkan serta memobilisasi segala kekuatan dalam rangka penanggulangan bencana,” ujar dia.

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌۗ اَلْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍۗ اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍۙ يَّكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْۤءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۗ نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۙ
Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(QS. An-Nur ayat 35)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement