REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi tawuran antardua kelompok warga di wilayah RW 04, Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, terjadi dua hari berturut-turut, tepatnya pada Ahad (17/1) malam dan Senin (18/1) malam. Ketua RW setempat menyebut, tawuran yang pelakunya didominasi remaja itu terjadi karena abainya orang tua.
"Apakah ini hanya anak-anak yang terlibat? Tidak. Kita semua ikut terlibat dan kita semua yang salah. Adakah kita memberikan nasihat kepada anak kita? Jadi, kita orang tua salah," kata Ketua RW 04, Daud Haris, di depan seratusan warganya yang hadir saat kegiatan penandatanganan perjanjian damai di kantor RW 04, Selasa (19/1).
"Kalau kita tidak pernah mengaku salah, kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalahnya," imbuh Daud dalam kegiatan yang juga dihadiri pejabat kepolisian dan pejabat pemerintahan Jakarta Selatan itu.
Menurut Daud, terjadinya tawuran itu bukannya hanya kesalahan para remaja yang terlibat, melainkan juga kesalah dirinya selaku ketua RW, kesalahan ketua RT, dan juga tokoh masyarakat setempat. "Ketika kita diam, berarti kita ikut terlibat," kata dia.
Daud lantas menyebut bahwa peristiwa tawuran itu merupakan pelajaran bagi semua elemen masyarakat di RW 04. Terutama, para orang tua. "Mungkin orang tua selama ini jarang ngobrol sehingga anaknya tidak terkontrol, sehingga jadi liar," ujar dia.